Tetap Eksis di Tengah Pandemi, Ini Strategi Kadisbudpar untuk Grup Kesenian Banyuwangi

- 23 Maret 2021, 13:10 WIB
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda ungkap strategi pemerintah daerah untuk grup kesenian agar tetap eksis di tengah pandemi meski omzet menurun drastis
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda ungkap strategi pemerintah daerah untuk grup kesenian agar tetap eksis di tengah pandemi meski omzet menurun drastis /Instagram/@disbudparbanyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda memberikan pernyataan terkait strategi pemerintah daerah untuk grup kesenian agar tetap eksis di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.

Pandemi memang memberikan dampak luar biasa dalam kehidupan, terutama bagi grup kesenian di Kabupaten Banyuwangi.

M. Yanuar Bramuda membenarkan bahwa grup kesenian turut terdampak pandemi dengan menurunnya omzet yang diperoleh.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

“Ya tentu untuk grup kesenian, omzetnya menurun karena beberapa orang yang berkepentingan atau biasa nanggap tidak boleh oleh aparat. Tidak berikan ijin,” kata M. Yanuar Bramuda saat diwawancarai Ringtimesbanyuwangi.com pada Selasa, 23 Maret 2021.

M. Yanuar Bramuda mengatakan bahwa pemerintah daerah telah melakukan berbagai strategi alternatif untuk membantu kegiatan grup kesenian Banyuwangi.

“Khusus di pemerintah daerah memberikan interferensi berupa kegiatan aktualisasi baik yang diselenggarakan secara online maupun offline,” katanya.

Baca Juga: Solusi Pandemi bagi UMKM di Banyuwangi, Ketua AKRAB: Banyak yang Alih Profesi

Baca Juga: Lawan Keterbatasan, SMP di Banyuwangi Gunakan Radio Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh

Menurut pemaparan M. Yanuar Bramuda, strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk menghidupi seni budaya di Banyuwangi.

“Agar terus bisa tampil,” tambahnya.

Selain itu, M. Yanuar Bramuda turut menyebut strategi lain yang telah dilakukan sebagai alternatif bagi grup kesenian di tengah pandemi.

Baca Juga: Tanggapi Pemberhentian 331 THL di Banyuwangi, PMII IAI Ibrahimy Layangkan 4 Poin Pernyataan Sikap

Baca Juga: Pak Mad, Muadzin 'Sepuh' Asal Banyuwangi, Getarkan Hati Warganet dengan Suara Adzannya

“Strategi yang kedua di tengah pandemi adalah dimana mereka bisa tampil di hotel-hotel dengan konsep staycation. Mereka menghibur tamu-tamu yang dibayar oleh hotel,” kata M. Yanuar Bramuda.

Dengan demikian, sanggar seni budaya di Kabupaten Banyuwangi bisa tetap eksis meski omzetnya yang diperoleh selama pandemi ini mengalami penurunan yang cukup drastis.

Tak hanya grup kesenian, sejumlah UMKM yang tergabung dalam Asosiasi Kerajinan, Kuliner, Kaos, Aksesoris, dan Batik (AKRAB) Banyuwangi juga turut mendapatkan penurunan omzet dari pandemi.

Baca Juga: Bentuk Perhatian Kepada Warga, Bhabinkamtibmas Sumberarum Gendong Warga di Acara Pembagian Bantuan

Baca Juga: Pemdes Sumberarum Resmikan Wahana Wisata Baru, Jembatan Layang Sumberarum (JLS)

Ketua AKRAB Banyuwangi, Syamsudin menyebut pihaknya saling bekerja sama untuk mencari alternatif terbaik dalam membantu UMKM yang terdampak pandemi.

“Prinsipnya kami berusaha dan mencoba untuk membuka pintu-pintu baru terhadap alternatif yang tengah dihadapi temen-temen UMKM,” kata Syamsudin.

Syamsudin turut menyebut salah satu alternatif bagi UMKM yang terdampak pandemi yaitu dengan beralih profesi.

“Contoh mungkin temen di bidang batik dan tekstil, kebetulan beralih ke yang berkaitan dengan pandemi, seperti masker,” ujar Syamsudin.

Syamsudin menilai adanya alternatif ini bisa membantu UMKM yang telah tergabung dalam AKRAB bisa mempertahankan kehidupan sehari-hari meski terdampak pandemi.

“Jadi kita mencoba mencari alternatif-alternatif pemasaran supaya temen-temen bisa bertahan dan maju memanfaatkan situasi ini,” ujarnya.***

Editor: Suci Arin Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah