Terapkan Evaluasi Dispendik, SMP PGRI 3 Sempu Terus Imbau Murid Soal Kerumunan

- 23 Maret 2021, 13:43 WIB
Guru SMP PGRI 3 Sempu Terus berikan pengertian kepada para Murid untuk hindari kerumunan
Guru SMP PGRI 3 Sempu Terus berikan pengertian kepada para Murid untuk hindari kerumunan /Salis Ali Muhyidin

RINGTIMES BANYUWANGI – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tingkat SMP diketahui sudah berjalan selama beberapa bulan belakangan ini di hampir seluruh Sekolah Menengah Pertama di Banyuwangi.

Hal ini sebelumnya disampaikan oleh Kabid SMP Dispendik Banyuwangi, Alfian. Dirinya menyebutkan jika sudah sejak 2 bulan lalu Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dilaksanakan di Banyuwangi.

“SMP sudah sejak 2 bulan lalu dan dilakukan secara bertahap, jadi dimulai dari pinggir,” ujarnya kepada Ringtimesbanyuwangi.com pada Selasa, 23 Maret 2021.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Baca Juga: Dispendik: 1.150 Sekolah di Banyuwangi Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka

Alfian juga menjelaskan jika saat ini Pembelajaran Tatap Muka masih dilakukan sesuai zona daerah tersebut dan 30 persen dari kapasitas standar.

Selain itu Alfian juga membeberkan hasil evaluasi dari kegiatan PTM yang sudah dilakukan sejak 2 bulan lalu tersebut.

Dalam evaluasi tersebut, pihaknya dengan tegas menyampaikan akan terus melakukan sosialisasi prokes setiap awal pembelajaran.

Beberapa hal seperti konsistensi pemakaian masker, pengadaan hand sanitizer, dan pengertian kepada murid agar tidak menggunakan sragam sebanyak dua kali menjadi beberapa poin perhatiannya.

Baca Juga: Lawan Keterbatasan, SMP di Banyuwangi Gunakan Radio Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh

Baca Juga: Tanggapi Pemberhentian 331 THL di Banyuwangi, PMII IAI Ibrahimy Layangkan 4 Poin Pernyataan Sikap

Selain itu, hal yang paling ia jadikan perhatian saat ini adalah soal kerumunan murid yang kerap terjadi di sekolah.

“Guru hanya fokus pada kedatangan para Siswa saja, tapi abai ketika mereka pulang sehingga kerap terjadi kerumunan,” ujar Alfian.

Sementara itu, senada dengan pernyataan Kabid SMP Dispendik Banyuwangi, salah satu sekolah yang sudah mulai menjalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), yakni SMP PGRI 3 Sempu juga mengeluhkan sulitnya memberikan pengertian kepada para murid untuk tidak berkerumun.

“Kalau masalah pakai masker itu anak-anak sudah paham, kalaupun tidak bawa masker kita juga sudah siapkan masker di Kopsis dan bisa anak-anak pakai. Tapi kalau sudah berkerumun, nah, ya namanya anak-anak,” ujar Muhammad Suudi salah seorang Guru di SMP 3 Sempu kepada Ringtimesbanyuwangi.com.

Namun menurutnya, pihak sekolah tentu tidak pernah mendiamkan hal tersebut, para Guru juga tak pernah berhenti untuk terus mengingatkan para Murid agar tidak membuat kerumunan.

“Tapi pasti tidak kita diamkan, sebisa mungkin kita terus berikan pengertian kepada Murid agar tidak berkerumun,” ujar dia.

Suudi menjelaskan sejatinya di Sekolahnya saat ini sudah dilengkapi dengan kebutuhan-kebutuhan yang wajib ada di saat melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka sesuai Protokol Kesehatan.

“Kalau Prokes kita lengkap, mulai cek suhu, setiap masuk kita cek suhu, lalu cuci tangan, dan kita juga menyiapkan masker bagi siswa yang tidak membawa masker, di depan kelas juga sudah disiapkan masing-masing satu tempat cuci tangan,” pungkas dia. ***  

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x