Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Santan termasuk salah satu bahan utama makanan lebaran yang banyak dijumpai saat perayaan.
Indonesia memiliki sejarah makanan Idul Fitri yang kaya akan kandungan santan dalam beberapa sajian menunya.
Namun ternyata memanaskan santan bisa membuat kandungan kolesterol LDL meningkat dan membahayakan kesehatan kardiovaskular.
Wajib dipahami jika santan memiliki batasan konsumsi terutama di hari-hari lebaran termasuk bagi golongan usia muda dan tua.
Baca Juga: Dokter Ungkap Cara Sehat Mengolah Santan untuk Makanan Lebaran, Awas Bisa Berbahaya
Santan merupakan asupan yang baik bagi kestabilan imunitas tubuh dan menjaga kolesterol baik (HDL).
Namun sayangnya banyak yang tak memahami, santan yang dipanaskan terus menerus dengan api justru membuat fungsi penjagaan kolesterol baik (HDL) berubah menjadi kolesterol jahat (LDL).
Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari penelitian Universa Medicina karya Sulistyowati pada 11 Mei 2021, ada batasan konsumsi santan yang apabila diasup lebih bisa menyebabkan kesehatan vaskular memburuk.
Studi dilakukan bagi masyarakat yang mengkonsumsi santan dengan umur 25 tahun hingga 65 tahun.
Baca Juga: 4 Khasiat Santan pada Santapan Lebaran, Jangan Salah Mengolahnya
Hasil penelitian menyimpukan bahaya konsumsi santan bagi kesehatan pembuluh darah bagi orang-orang dewasa.
Salah satu golongan yang masuk dalam kriteria penelitian ialah responden berusia 40 tahun ke atas yang pernah menjalani elektrokardiografi serta responden berusia di bawah 40 tahun dengan riwayat penyakit jantung, hipertensi, atau perokok aktif, dan yang pernah menjalani elektrokardiografi.
Kecenderungan membahayakan kesehatan kardiovaskular meningkat pada usia dewasa menuju lanjut usia yang bisa diperkirakan mulai dari usia 40 tahun.
Penelitian tersebut menghasilkan batas konsumsi santan yang bisa membuat kesehatan tubuh menjadi buruk.
Baca Juga: Bahaya Konsumsi Santan Saat Lebaran, Buat Kolesterol Melonjak Drastis
Asupan satan lebih dari tiga kali dalam satu minggu berisiko meningkatkan penyakit vaskular hingga 1,3 kali lipat dibanding orang yang hanya mengkonsumsi santan kurang dari dua kali dalam satu minggu.
Beberapa orang yang berisiko tinggi mengalami penyakit vaskular ialah orang yang memiliki riwayat hipertensi dan diabetes mellitus.
Santan memiliki banyak kandungan lemak jenuh yang membahayakan kondisi fisik dalam jangka panjang.***
