RINGTIMES BANYUWANGI - Seperti diriwayatkan dalam sejumlah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberikan tuntutan tentang doa-doa ketika turun hujan.
Tak semata-mata diturunkan, namun ada sejarahnya sehingga umat Islam dianjurkan membaca doa saat hujan turun, hujan disertai petir juga ketika hujan sedang berhenti.
Dikisahkan pada suatu hari, ketika terjadi hujan lebat, wajah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang biasanya cerah bersinar mendadak berubah. Wajah sang penghulu rasul yang lemah lembut itu pun mendadak pucat.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Indosiar Hari Ini Selasa, 15 September 2020, Jangan Lewatkan Liga Dangdut Indonesia
Wajah putra Abdullah bin Abdul Muthalib tersebut akan kembali cerah bersinar setelah hujan reda.
Sang istri, Aisyah radhiyallahu anha bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, apabila terlihat awan mendung semua orang merasa gembira karena menandakan hujan akan turun, tetapi mengapa engkau justru terlihat ketakutan?”
Lalu kemudian Rasulullah SAW pun menjawab, “Wahai Aisyah, bagaimana saya dapat meyakini bahwa angin kencang dan awan mendung itu bukan mendatangkan adzab dari Allah? Kaum `Ad telah dibinasakan oleh angin topan. Ketika mereka melihat awan mendung, mereka gembira karena mengira akan segera turun hujan. Padahal bukan hujan, melainkan adzab Allah untuk membinasakan mereka.”
Baca Juga: Terungkap, BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 3 Belum Cair Karena Hal Ini
Berikut kumpulan doa-doa saat turun hujan yang sudah kami rangkum untuk Anda.
Doa ketika Turun Hujan
Dalam hadits Bukhari nomor 1032 diriwayatkan, dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan:
اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً
Arab-Latin ‘Allahumma shoyyiban nafi’an’.”
Artinya : Ya Allah, turunkan lah pada kami hujan yang bermanfaat
Baca Juga: Jadwal Acara Trans 7 Hari Ini Selasa, 15 September 2020, Jangan Lewatkan Kisah Nabi Musa
Doa Ketika Turun Hujan Lebat
Berdasarkan Hadist Riwayat Bukhari, berikut doa ketika turun hujan lebat yang pernah dibaca Rasulullah SAW:
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Arab-Latin : Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.
Artinya : Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.
Baca Juga: Waspada Diabetes Bisa Menyerang Remaja Bahkan Anak-anak, Begini Ciri-cirinya
Doa Ketika Hujan Disertai Angin Kencang
Imam Muslim dalam salah satu hadits meriwayatkan bahwa saat hujan disertai angin kencang Rasulullah SAW membaca sebuah doa angin kencang berikut ini:
اَللهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَمَا اُرْسِلَتْ بِهِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّمَا فِيْهَا وَشَرِّمَا اُرْسِلَتْ بِهِ
Arab-Latin: Alloohumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih
Artinya: “Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya.”
Baca Juga: Ketahui Ketentuan Acara Pernikahan saat PSBB di DKI Jakarta Berikut ini
Doa Ketika Hujan Disertai Petir
Dalam hadits Imam Malik diriwayatkan, Nabi Muhammad SAW membaca doa ketika hujan diawali atau disertai petir berikut ini:
سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ
Arab-latin : Subhaanalladzii yusabbihur ro’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih.
Artinya: Mahasuci Allah yang dengan memuji-Nya bertasbih lah halilintar dan juga para malaikat karena takut kepadaNya.
Baca Juga: Asinan Buah Mampu Turunkan Berat Badan, Intip Resep dan Pembuatannya
Doa Meminta Hujan Berhenti
Pada zaman Rasulullah SAW juga pernah terjadi hujan deras selama beberapa hari. Akibatnya banyak akses jalan terputus, stok makanan membusuk bahkan aktivitas umat terhambat.
Nabi kemudian memanjatkan doa pada Allah SWT untuk menolong umatnya:
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Arab-latin: Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari
Artinya: “Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan yang untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, sebagian anak bukit, perut lembah, dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.” (HR Bukhari).