لَا يَدْخُلُ الْـجَنَّةَ قَاطِعٌ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِ
Artinya: “Tidak akan masuk surga (bersama orang-orang yang lebih awal masuk surga) orang yang memutus silaturahim (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Dalam sebuah hadits sudah dijelaskan bahwa membantu kerabat saat mereka membutuhkan adalah termasuk bentuk silaturahim.
مَا مِنْ مُؤْمِنٍ يُعَزِّي أَخَاهُ بِمُصِيبَةٍ إِلا كَسَاهُ اللهُ سُبْحَانَهُ مِنْ حُلَلِ الكَرَامَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه
Artinya: “Tidaklah seorang mukmin menghibur saudaranya karena musibah yang menimpanya, kecuali Allah akan mengenakan kepadanya pikiran-pikiran kemuliaan di hari kiamat” (HR. Ibnu Majah).
Baca Juga: Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga, dengan Penjelasan Lengkap
Selain itu, jangan sampai menganggap silaturahim adalah beban. Dengan silaturahim, Allah akan mengangkat kesedihan dan kesusahan kita, serta dilapangkannya rezeki.
مَنْ سَرَّهُ أنْ يَمُدَّ اللهُ في عُمُرِه وَيُوَسِّعَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ وَيَدْفَعَ عَنْهُ مِيْتَةَ السُّوْءِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ (رَوَاهُ الْحَاكِمُ فِي الْمُسْتَدْرَكِ
Artinya: “Barang siapa menginginkan dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan diselamatkan dari kematian yang buruk oleh Allah, maka hendaklah ia sambung tali silaturahim dengan kerabatnya” (HR. Al-Hakim dalam al-Mustadrak).***