Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Shadaqah atau sedekah adalah proses mengamalkan atau menginfakan harta di jalan Allah. sedekah adalah perbuatan yang mencakup segala macam dzikir seperti tasbih, tahmid, dan tahlil serta segala macam perbuatan baik lainnya.
Pada dasarnya, sedekah tidak hanya wajib dilakukan oleh orang-orang kaya atau bagi mereka yang bergelimang harta. Sedekah sejatinya dapat dilakukan oleh siapa saja yang mampu untuk melakukannya.
Wajib bagi mereka yang tidak merasa terbebani dan cukup, seperti yang disebutkan dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah Ayat 245, dan berbunyi:
‘Barang siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepda-Nya-lah kamu dikembalikan.’
Baca Juga: Promo McD Hari Terakhir, Warga Masih Siap Berburu Diskon
Ayat tersebut menggambarkan bahwa shadaqah memiliki makna mendermakan atau menyisihkan uang di jalan Allah SWT. Memberi sedekah kepada fakir miskin, kerabat, atau orang lain yang dilakukan hanya untuk mengaharap ridha Allah maka akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, baik di dunia maupun di akhirat.
Selain sebagai bentuk amalan dan kebenaran iman seseorang terhadap perintah Allah SWT, ssedekah memiliki banyak keutamaan dalam pelaksanaannya seperti mendapatkan perlindungan dan naungan Arsy di hari kiamat, sebagai obat bagi berbagai macam penyakit.
Ketika seseorang bersedekah, Allah akan melipatgandakan pahalanya dalam QS. Al-Baqarah: 245. Sedekah juga sebagai penghapus kesalahan. Sedekah juga merupakan tanda ketaqwaan dalam QS. Al-Baqarah: 2-3.
Sedekah merupakan perisai dari neraka dan pelindung di Padang Mahsyar. Selanjutnya, keutamaan orang yang bersedekah termasuk kedalam tujuh orang yang dinaungi di akhirat nanti.
Akan tetapi, terkadang sedekah juga tidak mendapat pahala karena keikhlasan yang tidak tulus. Dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber, berikut adalah hal-hal mudah dan sangat sering dilakukan yang dapat menghapus pahala sedekah.
Baca Juga: Semakin Mengkhawatirkan, Donald Trump Mengalami Kesulitan Pernapasan Akibat Covid-19
1. Riya’ (memamerkan sedekah)
Niat dalam bersedekah adalah keikhlasan pada barang yang disedekahkan. Salah satu ciri keikhlasan salah satunya bisa dicapai dengan tidak berbuat riya’.
Terkadang seseorang tergiur akan pujian orang lain atas kebajikan yang telah dilakukan.
2. Sum’ah (menyebut harta sedekah)
Penyakit hati yang sulit dihapuskan adalah pengakuan atas jasa diri. Untuk memperoleh pengakuan seseorang ataupun masyarakat, biasanya seseorang menyebutkan kebajikan yang telah dilakukan.
Seperti, ‘saya pernah memberikan sedekah kepada si anu sekian jumlahnya’.
Kalimat tersebut dapat merusak esensi sedekah sebagai jembatan kemanusiaan. Penerima sedekah tentu akan malu jika semua orang mengetahui keberadaan dirinya yang lemah akan harta benda.
3. Menyakiti hari penerima sedekah
Menjaga perasaan penerima sedekah adalah hal yang perlu diperhatikan ketika akan dan usai bersedekah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengibaratkan diri sendiri yang butuh akan sedekah yang akan diberikan.
Itulah tiga hal yang harus dihindari saat atau setelah melaksanaan sedekah. Jangan sampai pahala yang dijanjikan Allah SWT malah menjadi petaka karena kesalahan yang telah diperbuat.***
