KLB Demokrat di Sumut, Rocky Gerung: Ada Dendam yang Dieksploitasi

5 Maret 2021, 17:15 WIB
Pengamat politik dan ahli filsafat Rocky Gerung. /

RINGTIMES BANYUWANGI - Kondisi politik partai Demokrat kian memanas akibat isu kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang disebut akan digeser melalui Kongres Luar Biasa (KLB). Terdengar kabar jika KLB itu akan dilakasanakan di Sibolangit, kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Genderang kudeta AHY pun semakin keras ditabuh. Atas hal itu, pengamat politik Rocky Gerung menyebut jika pemilihan lokasi yang terletak di Sibolangit itu didasarkan karena cuaca di Sibolangit cenderung dingin sehingga dianggap cocok untuk dijadikan tempat pelaksanaan KLB yang dinilai akan memanas.

Pernyataan mengenai kudeta AHY atas KLB yang akan dilaksanakan di Sibolangit itu disampaikan Rocky Gerung dalam kanal Youtube pribadinya Rocky Gerung Official pada 5 Maret 2021.

Baca Juga: Buntut Presiden Jokowi Batalkan Legalisasi Miras, Rocky Gerung: Konyol

“Cari tempat dingin pastinya itu akan berlangsung panas. Mendengar Sibolangit tuh saya teringat dengan Jambore. Ya Jambore Partai Demokrat,” Rocky Gerung yang dikutip Galamedia dari kanal Youtube Rocky Gerung Official pada 5 Maret 2021.

Rocky Gerng menilai hal tersebut sungguh tidak memiliki hubungan sama sekali dengan kehidupan masyarakat Indonesia.

Seiring semakin ramai diberitakan di berbagai media, akhirnya masyarakat pun beranggapan jika di dalam Demokrat sedang ada upaya melakukan kudeta.

Artikel ini sudah diterbitkan sebelumnya di Galamedia.pikiran-rakyat.com dengan judul KLB Demokrat di Sibolangit, Rocky Gerung: Itu Artinya Ada Dendam yang Kemudian Dieksploitasi oleh 'Pihak Gowa'

Rocky Gerung juga menilai jika Partai Demokrat sudah melakukan antisipasi mengenai hal itu dan terkesan membiarkan masyarakat mengetahui semata-mata ingin mendapat penilaian yang datang dari masyarakat.

Rocky menilai jika hal tersebut dapat mendongkrak elektabilitas Partai Demokrat.

“Enggak ada soal sebetulnya ketika diperlihatkan kepada publik bahwa ambisi-ambisi untuk menunggangi atau bahkan mengganti kepemimpinan demokrat berlangsung saja di luar sana. Akhirnya publik pun menilai adanya upaya kudeta di situ,” ujarnya

“Partai Demokrat memang telah mengantisipasi itu dan terkesan membiarkan publik yang menilai yang mana yang sah dan yang mana ambisius gitu,” lanjutnya.

“Saya kira juga Partai Demokrat dengan sengaja membiarkan isu ini karena semata-mata ingin meningkatkan elektabilitas,” ungkapnya.

Baca Juga: Refly Harun Tanggapi Polemik Partai Demokrat, Sebut AHY Belum Matang dalam Memimpin Partai

Kemudian Rocky Gerung mengaku heran mengenai penyelenggaraan KLB itu. Hal ini dikarenakan AHY baru menjabat sebagai Ketum partai Demokrat sejak beberapa bulan lalu sehingga ia menyimpulkan ika ada rasa dendam dari pelaku gerakan kudeta AHY yang tidak melibatkan pihak istana.

“Tentunya, banyak pihak yang menganggap KLB itu biasa kalau ada sesuatu yang mesti diagendakan sangat luar biasa. Tapi kalau pergantian ketua tuh agak absurd. Kan dia barusan terpilih beberapa bulan lalu. Itu artinya ada dendam yang kemudian dieksploitasi oleh pihak gowa,” ujarnya.

Baca Juga: Tegaskan Kondisi Demokrat Saat AHY Memimpin, Dede Yusuf: Tidak Nyaman Berarti Jarang Turun Kebawah

“Ini kan soal politik Indonesia karena enggak punya kemampuan berkompetisi dan memang kekuasaan atau negara tidak membuka iklim kompetisi maka terjadilah jegal menjegal dari belakang. Kalau kompetisi ada itu terbuka aja kan,” ungkapnya.***(Dharma Anggara/Galamedia PRMN)

Editor: Indah Permata Hati

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler