SBY Akui Menyesal Pernah Beri Jabatan ke Moeldoko: Perebutan Kepemimpinan Tidak terpuji

6 Maret 2021, 13:30 WIB
SBY menanggapi KLB Partai Demokrat yang digelar di Deli Serdang /Tangkap layar YouTube/ Susilo BambangYudhoyono/

RINGTIMES BANYUWANGI – Kabar penetapan Moeldoko sebagai Ketua Umum (ketum) Partai Demokrat pada Kongres Luar Biasa (KLB) nampaknya menimbulkan berbagai reaksi dari pihak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

SBY selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat menilai penetapan Moeldoko tersebut merupakan persekongkolan dengan orang dalam.

Sebelumnya diketahui, penetapan Moeldoko sebagai ketum Demokrat berdasarkan Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Petinggi Partai Demokrat tersebut menyebut hal ini sebagai kudeta yang tega dan darah dingin.

Akibat hal tersebut, secara langsung SBY melontarkan rasa kekecewaannya dalam kesempatan konferensi pers di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Jumat 5 Maret 2021 malam.

Baca Juga: Terpilih Jadi Ketum Demokrat, SBY Sebut Moeldoko Hanya Bikin Malu TNI

"Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap ksatria dan nilai-nilai norma," ujarnya dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dalam Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Susilo Bambang Yudhoyono.

Tak hanya tega dan darah dingin, SBY juga mengatakan tindakan Moeldoko itu menimbulkan rasa malu kepada prajurit yang pernah bertugas di Tentara Nasional Indonesia atau TNI.

"Hanya mendatangkan malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran TNI," ujarnya.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiranrakyat-Depok dengan judul SBY Menyesal Pernah Beri Jabatan Moeldoko sebagai Panglima TNI: Mohon Ampun Allah SWT Atas Kesalahan Saya Itu

Bahkan, SBY mengaku merasa malu dan bersalah pernah memberikan jabatan kepada Moeldoko sebagai Panglima TNI ketika menjabat Presiden ke-6 RI dulu.

Baca Juga: AHY Ditendang dari Kursi Ketum Demokrat, Annisa Pohan: Ini Masalah ‘Pemerkosaan’ Demokrasi

"Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya," kata SBY menambahkan.

Dengan apa yang sudah dirinya berikan kepada Moeldoko dan dibalas dengan cara kudeta, SBY bahkan memohon ampun kepada Allah SWT.

"Saya mohon ampun kehadirat Allah SWT Tuhan yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu," ucapnya menambahkan.

Lebih lanjut, SBY mengatakan tidak pernah terpikirkan bahwa Partai Demokrat akan diperlakukan seperti ini oleh segelintir pihak.

"Tak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa Partai Demokrat akan dibeginikan," ucap SBY secara tegas.

Baca Juga: Moeldoko 'Gulingkan' AHY Versi KLB Demokrat, Arief Poyuono: Cara Premanisme

Padahal, kata dia, tidak pernah menganggu partai selama 10 tahun dirinya memimpin Indonesia secara pribadi maupun Partai Demokrat.

Sebelumnya diberitakan, KLB di Deli Serdang telah menetapkan KSP Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025.

Penetapan tersebut setelah Moeldoko mengalahkan mantan Sekjen Partai Demokrat, Marzuki Alie berdasarkan hasil voting dari peserta KLB.

Penetapan itu disampaikan langsung Pimpinan Sidang KLB Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut).

"Sehingga dengan keputusan ini, maka Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinyatakan demisioner," ujar Jhoni Allen secara tegas.***(Ramadhan Dwi Waluya/Pikiran Rakyat Depok)

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Pikiran Rakyat Depok

Tags

Terkini

Terpopuler