Banyak Aksi Teror Terjadi, Jubir FPI Sebut Video Ledakan Bom Makassar Ada yang Memproduksi

31 Maret 2021, 20:20 WIB
Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman komentari ledakan bom yang terjadi di Makassar. /Tangkapan layar YouTube/Neno Warisman Channel/

RINGTIMES BANYUWANGI – Juru Bicara (Jubir) FPI, Munarman, meminta semua pihak tidak berspekulasi terlalu jauh terkait adanya serangan terduga teroris di Mabes Polri pada Rabu, 31 Maret 2021 sore ini.

Selain itu Munarman juga mengatakan jika ada kemungkinan kalau video-video yang beredar soal ledakan bom di Makassar ada pihak yang memproduksi.

Dirinya meminta semua pihak untuk tidak berspekulasi lantaran rekaman video tersebut masih berupa rekaman dari cctv yang terlihat masih kurang jelas.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Baca Juga: Setelah Ledakan Bom Makassar, Indigo Ungkap Rentetan Peristiwa Naas di Indonesia

Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya bersama pengamat Politik yang juga merupakan Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.

“Saya kira pertama-tama kita tidak boleh berspekulasi ya, dari video yang ada kan itu masih dari cctv,” ujar Munarman, dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari channel Youtube Refly Harun pada Rabu, 31 Maret 2021.

Selanjutnya Munarman mengatakan jika video yang ada tersebut masih tidak setajam video yang sebelumnya beredal (soal bom Makassar dan terduga teroris di Condet).

Baca Juga: Soal Ledakan Bom Makassar, Ketum Muhammadiyah Curiga ada Upaya Adu Domba

Baca Juga: Sebut Pemerintah Punya Obsesi 'Teroriskan' FPI, Refly Harun: Ada Anggota FPI Pernah Dibaiat ISIS

Bahkan dirinya mengatakan jika video yang ada terkait bom Makassar seolah-olah diproduksi secara baik karena kualitasnya yang bagus.

“Kita belum jelas, gambarnya juga kabur-kabur ya dalam pengertian tidak setajam gambar-gambar yang diproduksi dalam kejadian Makassar dan kejadian yang katanya ditangkap di Condet kemarin,” ujar dia.

“Gambar-gambar yang diproduksi dalam tanda kutip, ada yang memproduksi kan itu, jernih gambarnya, sementara yang ini amatiran lah kira-kira,” tambah dia.

Lebih lanjut, Munarman mengatakan jika hal-hal semacam ini memang kerap terjadi ketika simpati publik terhadap tokoh-tokoh islam mulai muncul.

“Ini bisa jadi pertanyaan, karena isu-isu semacam ini muncul saat simpati publik terhadap tokoh-tokoh islam mulai bermunculan,” tandasnya.

Menurut Munarman isu seperti ini dijadikan isu yang akan merubah sorotan publik terhadap sebuah isu yang ada.

“Tiba-tiba muncul Isu lain yang mendistrupsi, kira-kira begitu,” tambah dia.   

Menurut Munarman, para teroris yang belakangan muncul ini tidak pernah muncul meski ada umat atau ajatan Islam yang dihina.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler