Pesan AHY Tanggapi Konflik Partai Demokrat: Memaafkan tapi Tidak Begitu Saja Melupakan

6 April 2021, 11:40 WIB
Potret Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). /Instagram.com/@pdemokrat/

RINGTIMES BANYUWANGI – Konflik yang terjadi dalam Partai Demokrat kini telah mencapai titik terang. Dengan akhir, Agus Hari Murti Yudhoyono (AHY) tetap menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Konflik Partai Demokrat memang sangat menyita perhatian publik, dimana antara kubu AHY dan kubu Moeldoko saling memperebutkan kursi kepemimpinan dalam partai.

Menanggapi, kisruh yang semakin mereda, AHY mengaku siap memaafkan kader yang turut dalam kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang.

Baca Juga: Diduga Oleng, Mobil Brio Tubruk Pembatas Double Way di Banyuwangi

Baca Juga: Anda Tidak Perlu Meminta Maaf Atas 9 Hal Ini, Salah Satunya Kejadian di Masa Lalu

Baca Juga: Luna Maya Akhiri Berita Kontroversial Terkait Kesehatan Mental di INTM dengan Klarifikasi

AHY menyebutkan bahwa mereka memiliki prinsip untuk saling memaafkan, dan mengaku tidak begitu saja melupakan.

"Prinsip kami sederhana, memaafkan tapi tidak bisa begitu saja dilupakan. Forgive, but not forget," ujar AHY pada Senin 5 April 2021.

AHY mengatakan hal tersebut saat sela temu pimpinan DPC-DPD di Kedai Hutan Cempaka Prigen, Kabupaten Pasuruan, Senin, 5 April 2021.

Baca Juga: Buah Kaktus yang Kaya Manfaat bagi Kesehatan Tubuh

Baca Juga: 10 Ikhtiar untuk Mendapatkan Anak Kembar, Simak Penjelasannya

Sebelumnya diketahui bahwa pemerintah telah menolak kepengurusan Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang yang mengusung Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko yang juga seorang mantan panglima TNI sebagai ketua umum yang baru.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Galamedia.pikiran-rakyat.com dengan judul Kisruh Partai Demokrat Mulai Reda, AHY: Prinsip Kami Forgive But Not Forget

Menurut AHY yang juga seorang purnawirawan mayor TNI AD dari Korps Infantri, sikap Moeldoko tersebut merupakan bentuk empati terhadap perasaan kader partai se-Tanah Air marah, sedih, dan kecewa selama dua bulan terakhir ini.

"Tentu mereka punya hak untuk marah, mereka punya hak untuk tidak begitu saja menerima, setelah selesai seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa. Mereka tentu punya hak untuk bersikap seperti itu," ujarnya.

Namun, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mengingatkan semua sebagai sesama manusia harus membuka pintu maaf. Tetapi, ada tata cara jika orang per orang ada yang menyesali perbuatannya, lalu kembali dan tak melakukan hal serupa.

"Dilihat sikap dan perilakunya. Apakah ada perubahan? Ini tidak serta-merta hitam putih, tapi proses dan biasa di organisasi. Namanya pembinaan organisasi, berarti pembinaan manusia, yang tidak bisa sama rasa sama rata. Harus dicek satu-satu karena beda-beda setiap orang," katanya.

AHY memaparkan bahwa dirinya mencegah agar semua kader dan anggota pengurus Partai Demokrat bisa memaafkan semua orang yang terlibat dalam kisruh internal yang menyebabkan terjadinya KLB di Deli Serdang.

"Kepada siapapun yang akan bergabung dan menyampaikan penyesalan, itu semua adalah hak karena pihaknya tidak pernah mencari masalah sejak awal," kata AHY dikutip Galamedia dari Antara.

Di sisi lain, tentang rencana Demokrat versi KLB yang berencana menggugat anggaran dasar/anggaran rumah tangga partai ke Pengadilan Tata Usaha Negara, AHY tidak gentar dan menegaskan kesiapannya.

"Kami selalu memiliki kesiapan untuk bisa menghadapi situasi apapun. Tapi saran saya pikir-pikir lagi, nanti jangan sampai justru menggali lubang yang lebih dalam lagi," tutup AHY.***(Gina Sonia/Galamedia.pikiran-rakyat.com)

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler