Resmi, Berani Langgar Aturan Mudik Lebaran 2021, Ini Sanksinya

9 April 2021, 17:50 WIB
ilustrasi Mudik /GALIH PRADIPTA/ANTARA FOTO

RINGTIMES BANYUWANGI – Pemerintah secara resmi telah mengumumkan jika aturan mudik lebaran 2021 dituangkan dalam Peraturan Kementerian Perhubungan (Permenhub).

Larangan mengenai mudik lebaran 2021 terebut secara resmi disebutkan pemerintah dengan sanksi serta penutupan akses transportasi darat, laut, dan udara kecuali dalam urusan penting serta logistik.

Bahkan pemerintah menyebut sanksi akan ditegakkan bagi pelanggar yang nekat melakukan mudik lebaran 2021.

Baca Juga: 5 Negara dengan Tradisi Mudik Lebaran Terheboh, Adakah Indonesia?

Kementerian Perhubungan menuangkan Permenhub Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Idul Fitri 1442 H Tahun 2021.

Permenhub tersebut dikeluarkan dalam ranga mencegah penyebaran Covid-19.

Permenhub yang dikeluarkan Menteri Perhubungan disampaikan oleh Juru Bicara Kemenhub Adit Irawati dalam konferensi pers di Jakarta Pada 8 April 2021.

“Pengendalian transportasi tersebut dilakukan melalui larangan penggunaan atau pengoperasian sarana transportasi penumpang untuk semua moda transportasi yaitu: moda darat, laut, udara dan perkeretapian, dimulai dari tanggal 6 Mei hingga 17 Mei 2021. Adapun untuk transportasi barang dan logistik tetap berjalan seperti biasa,” kata Adita sebagaimana dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Dephub pada 9 April 2021.

Baca Juga: Tak Ada Mudik Lebaran, Menhub Putuskan Larangan Mudik Sudah Final

Pengatiran mengenai pengendalian transporasti itu berlaku bagi transportasi darat, laut, dan udara.

Permenhub mengenai aturan larangan mudik berisikan aturan mengenai hal-hal yang dilarang, pengecualian-pengecualian, pengawasan, dan sanksi. Serta diatur juga ketentuan mengenai pengendalian transportasi di wilayah aglomerasi.

Pengecualian mengenai atiran tersebut berlaku bagi penumpang yang memenuhi kriteria khusus. Adapun kriteria khusus tersebut yakni perjalanan dinas, bekerja, atau kondisi mendesak seperti: melahirkan dan kondisi sakit.

Juru Bicara Kemenhub, Adiitia juga turut mengatakan Pemenhub Nomor 13 Tahun 2021 diterbitkan utnuk menindaklanjuti hasil rapat tingkat meneteri dalam sidang kabinet paripurna mengenai kebijakan agar mudik ditiadakan di tahun 2021.

Terbitnya SE Satgas nomor 13 Tahu  2021 tentang Peniadaan Mudik Idul Fitri dan Upaya Pengendalian Covid-19 selama Ramadhan.

Baca Juga: Berisiko, 5 Alasan Kuat Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021

“Padahal seperti yang sudah disampaikan oleh Satgas Penanganan Covid-19, mobilitas secara masif seperti yang terjadi beberapa kali pada saat libur panjang di akhir minggu dan juga pada masa mudik 2020 berdampak pada lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia,” ucap Adita.

Pengawasan dilapangan akan diberlakukan dengan melakukan penyekatan yang melibatkan bantuan TNI, Kemenhub, dan Dinas Perhubungan.

Pemrintah juga telah membuat penyekatan hingga 333 titik dan akses tempat keluar masuknya kendaraan sepeti jalan told an non-tol, tempat termina angkuan penumpang, pelabuhan sungai, danau, hingga penyebrangan.

Untuk transportasi udara, pengawasan langsung dilakukan Ditjen Perhubungan Udara, penyelenggara bandara, Pemda, dan Satgas Covid-19 setempat di terminal bandara setiap daerah.***

Editor: Indah Permata Hati

Sumber: Dephub

Tags

Terkini

Terpopuler