Alasan Awak Kapal KRI Nanggala 402 Tidak Berenang Menyelamatkan Diri

26 April 2021, 11:22 WIB
Kapal selam KRI Nanggala-402 /Instagram.com/@prabowo

RINGTIMES BANYUWANGI – Alasan mengapa awak kapal selam KRI Nanggala 402 tidak berenang saat tenggelam jadi pertanyaan nitizen.

Deketahui, kapal selam KRI Nanggala dikabarkan hilang kontak sejak 21 April 2021 hingga saat ini dinyatakan tenggelam dan berstatus berpatroli selamnya.

Awak kapal selam tersebut berjumah 53 orang dengan cadangan oksigen yang dapat bertahan selama 72 jam.

Baca Juga: Sedih Ayahnya Gugur, Anak Korban Kapal Selam KRI Nanggala 402 Justru Disebut Pansos

Alasan mengapa awak KRI Nanggala 402 tidak berenang saat kapal selam tenggelam masih terus dipertanyakan.

Nitizen saat itu berharap agar awak kapal bisa menyelematakan diri dengan berenang.

Sayangnya ada alasan khusus mengapa hal tersebut tidak bisa dilakukan.

Baca Juga: Rumah Barunya Mirip di Film Horror Conjuring, Arya Saloka: Belinya Cash, Jangan Nyicil

Dalam kanal YouTube Fakta Militer dijelaskan bahwa berenang dalam kondisi saat itu adalah mustahil.

Sebab, kapal selam tidak memiliki pintu darurat yang bisa dibuka dengan bebas atau leluasa.

Pintu kapal selam jauh lebih rumit karena memang dirancang agar tidak bisa dimasuki air laut.

Baca Juga: Titisan Nyai Ratu Kidul Ungkap Kejadian Kapal Selam KRI Nanggala 402 Sebelum Tenggelam

Sementara itu, terdapat kompartemen penyelamat yang tidak bisa dimasuki air karena memiliki sistem isolasi saat bagian kapal selamlain bocor.

Dikutip dari San Francisco Maritime National Park Association, di dalam kompartemen itulah awak kapal bisa menyelamatkan diri.

Keselamatan awak kapal juga tergantung pada kedalaman air saat kapal selam tersebut tenggelam.

Baca Juga: Sebut Jokowi Titisan Ir. Soekarno, Anak Indigo: Beliau Dilindungi Sosok-sosok Suci

Apabila awak kapal nekat keluar dan berenang pada kedalaman air sekitar 700 meter, maka akan menyebabkan kesalahan fatal.

Jika itu terjadi, maka air dengan sangat cepat akan masuk dan membanjiri kapal dalam hitungan detik.

Namun, ada kemungkinan awak kapal dapat berenang keluar apabila kapal selam tidak berada di kedalaman yang dalam.

Artikel ini sudah diterbitkan sebelumnya di Galamedia.com dengan judul Misteri Terjawab! Ini Penyebab Awak KRI Nanggala 402 Tak Berenang Keluar Saat Kapal Selam Tenggelam

Dilansir dari Schmidt Ocean Institute, tekanan hidrostatis air meningkat 1 atm setiap kedalaman 10 meter.

Jika kapal selam berada pada kedalamn 700 meter, maka tekanan hidrostatis air menjadi 70 atm.

Manusia disebutkan hanya bisa bertahan pada tekanan sekitar 3-4 atm.

Baca Juga: Ki Raksa Sebut Ada Energi Besar yang Menarik KRI Nanggala 402 Tenggelam ke Dasar Laut

Jadi, bisa disimpulkan bahwa berenang di kedalaman 700 meter dengan tekanan 70 atm adalah hal yang tidak mungkin bisa dilakukan manusia.

Tekanan 70 atm setara dengan diinjak 100 ekor gajah di kepala, sebab air masuk ke dalam kapal selam dalam hitungan detik saja.

Saat air masuk ke kapal, gendang telinga akan pecah, paru-paru termampatkan hingga menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, lalu setelah itu pecah.

Selanjutnya diikuti hancurnya pembuluh darah dan seluruh organ tubuh. Singkatnya, membuka pintu kapal selam dan berenang keluar adalah hal yang mustahil, kecuali kapal masih berada di kedalaman dangkal.***(Dzahabati Okta Faynara/Galamedia)

 

Editor: Lilia Sari

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler