Waspada, Modus Kejahatan Baru di Jalan Pemotor Pura-pura Tertabrak

14 Mei 2020, 22:04 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI – Salah satu warga Bandung menceritakan pengalamannya di saat ia hampir menjadi korban kejahatan jalanan.

Warga Bandung yang memiliki nama Markus ini, menceritakan kejadian yang dialaminya, saat sedang berkendara dengan mobilnya di Jalan Cipedes ke arah Gegerkalong.

Markus mengatakan bahwa pada saat itu jalanan sepi, namun tiba-tiba ada motor yang menyalip mobilnya.

Ketika motor itu tepat berada di depannya, terlihat si pengendara menjalankannya dengan sangat pelan.

Baca Juga: Dari 65 Daerah di Indonesia yang Terancam Penundaan DAU Salah Satunya Adalah Kabupaten Bekasi

"Dia nyusul dari kanan tiba-tiba ke kiri, saya kaget. Dia seperti buru-buru tapi pelan, ongkoh nyusul tapi pelan, jadi kayak ngehalangin," ujar Markus kepada PRFMNews.id.

Kemudian Markus memutuskan untuk membiarkan pengendara motor itu, namun lama-lama tampak seperti disengaja.

Markus curiga usai menyadari pengendara motor di depannya itu sesekali melihatnya memantau dirinya dari kaca spion.

"Dia ngeliat ke kaca spion, makin lama makin pelan," tuturnya.

Baca Juga: Hand Sanitizer Meledak di Dalam Mobil, Gadis 11 Tahun Jadi Korban

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Kenali Modus Kerjahatan Baru, Pemotor yang Pura-Pura Ditabrak Lalu Minta Ganti Rugi

Karena kurang fokus, si pengendara motor yang tiba-tiba mengerem, akhirnya kendaraan yang dibawa oleh Markus menyenggol motor tersebut.

"Dia (motornya) kesenggol, saya kesel kenapa dia berhenti tiba-tiba," ujarnya.

Meskipun kesal, Markus pun refleks menyampaikan permintaan maaf kepada pengendara motor itu.

Namun, si pengendara motor memintanya untuk bertanggung jawab.

Baca Juga: Usai Adanya Laporan Militer Tiongkok Berencana Latihan di LCS, Taiwan Siapkan Rencana Darurat

"Karena jalanan sepi, saya bilang tunggu di jalan besar aja, tapi dia tiba-tiba memanggil pengendara motor lain, seolah-olah takut saya kabur," tambahnya.

Hingga sampai di Jalan Gegerkalong, di sana pengendara motor itu memintanya untuk berhenti.

Namun, karena kondisi lalu lintas yang cukup padat, akhirnya tidak jadi berhenti.

Kemudian pengendara motor itu meminta Markus berhenti di sebuah minimarket.

Baca Juga: Kiribati Negara Termiskin Tetapi Kaya Akan Pohon Kelapa

"Dia arahkan saya ke minimarket, tapi disana saya tidak turun. Tiba-tiba ga berapa lama, ada tukang parkir yang ikut marah-marah kepada saya, katanya harus bertanggungjawab karena sudah nabrak. Saya heran kok dia tahu padahal kan belum sempat ada yang cerita, apa ini modus," lanjut markus menceritakan pengalamannya.

Pengemudi motor itu, tetap ngotot bahwa Markus harus menganti kerusakan pada motornya dengan mengaku spakbornya rusak.

"Dia bilang spakbornya rusak, tapi saya lihat gapapa, seolah dia mendramatisir biar saya ganti," tuturnya.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Corona, Sri Mulyani Dukung Bank Berikan Pinjaman Dana

Karena, mencurigai adanya dugaan kejadian tersebut adalah modus kejahatan, maka Markus memilihi untuk mengunci pintu mobilnya.

Setelah itu, dia meminta si pengemudi motor untuk menyelesaikan kasus tersebut di kantor polisi terdekat yakni Polsek Sukasari.

"Saya langsung kunci kendaraan, dia kelihatan kecewa. Saya bilang kalau mau diperpanjang hayu ke kantor polisi, tapi dia ga mau," tuturnya.(penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: Berkat Lockdown, Kasus Positif Covid-19 di Thailand dan New Zealand Kini Bersih

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler