Vaksin Telah Lama Ditemukan, di Kongo Wabah Ebola Baru Muncul Lagi

2 Juni 2020, 21:49 WIB
Ilustrasi EBOLA //*thenativeantigencompany

RINGTIMES BANYUWANGI - Sebanyak enam kasus virus Ebola kembali muncul di kota Mbandaka, bahkan empat diantaranya sudah  meninggal dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mengumumkan wabah Ebola baru di Republik Kongo.

Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters, Menteri Kesehatan Republik Kongo, Eteni Longondo, mengatakan bahwa pihaknya sudah bergerak dengan mengirimkan bantuan vaksin dan obat-obatan.

Baca Juga: Jamur AC Bisa Langsung Membunuh Manusia? Berikut Penjelasannya

"Kami menghadapi epidemi Ebola baru di Mbandaka. Kami akan bertindak cepat mengirimkan mengirimkan vaksin dan obat-obatan,' ujar Eteni pada Selasa, 2 Juni 2020.

Terkait kembali munculnya virus Ebola, beberapa warganet penasaran mengapa virus yang sudah ada vaksinnya masih bisa kembali muncul dan menyebabkan manusia sakit kembali.

Di halaman resmi WHO, vaksin Ebola bernama rVSV-ZEBOV sebetulnya sudah disarankan oleh para ahli untuk menangani wabah.

Baca Juga: Berikut Alasan Pemberangkatan Ibadah Haji Tahun 2020 Dibatalkan

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Vaksin Telah Lama Ditemukan, Kenapa Wabah Ebola Muncul Lagi di Kongo?

Vaksin ini berisi virus vesicular stomatitis (VSV) yang sudah dimodifikasi sehingga berisi kode protein yang bisa menstimulasi respons imun terhadap Ebola.

Hanya saja WHO menyebut vaksin ini tidak bisa digunakan untuk imunisasi massal karena belum mendapat izin edar.

Alasannya masih perlu penelitian lebih lanjut meski studi sudah awal menunjukkan vaksin tidak berbahaya dan bisa melindungi seseorang dari Ebola.

Baca Juga: Sempat Putar Film G30S/PKI, Helmy Yahya Dipecat Sebagai Dirut TVRI? Cek Faktanya

Vaksin baru bisa diberikan dalam skenario tertentu, seperti sedang ada wabah, dan hanya pada kelompok berisiko.

"Vaksin ini meski tidak mendapat izin komersil, sudah digunakan dalam 'perluasan akses' atau 'penggunaan terbatas' pada wabah Ebola di Kivu Utara. Vaksin ini juga digunakan pada wabah Ebola di Equateur bulan Mei-Juli 2018," tulis WHO.

Tanpa ada imunisasi massal maka Ebola masih berpotensi muncul dan menyebar di populasi yang tak memiliki imunitas terhadapnya.(penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: Hari Pertama New Normal, Ribuan Warga Banjiri Wisata Ngebel Ponorogo

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran

Tags

Terkini

Terpopuler