Ratusan Warga Inggris Nekat Plesir ke Danau Beracun Tambang Kapur

6 Juni 2020, 11:17 WIB
ILUSTRASI ratusan warga di Inggris yang nekat berenang di danau beracun bekas tambang kapur di Chinnor.* /Pixabay/

RINGTIMES BANYUWANGI- Ratusan orang di Inggris nekat melanggar aturan social distancing demi berlibur ke sebuah danau beracun yang berada di lokasi tambang kapur tua di Chinnor. 

Tambang tua di Chinnor dikenal sebagai "Chinnor Riviera" atau "Blue Lagoon", pemandangan danau beserta air yang indah berhasil menarik minat warga terkhusus kaum milenial untuk menjadikan tempat berbahaya itu sebagai spot wisata.

Ratusan orang dijuluki sebagai 'Covidiots' karena melanggar aturan social distancing dan nekat berenang di dalam danau tambang kapur tua yang jelas-jelas beracun.Meskipun warna air danaunya memikat, tambang itu mengandung zat yang sangat basa, sangat beracun, dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Baca Juga: Wabah Covid-19, Warga Korea Justru Berburu Masker yang Lebih Tipis

Di sekitaran tambang, terpampang sebuah papan peringatan berbunyi "Jangan masukkan air karena tingkat pH tinggi.

Namun demikian, papan peringatan yang dipasang nampaknya tidak cukup ampuh untuk menghentikan ratusan orang berwisata dan berenang di sana.Selama pandemi, ratusan wisatawan lokal silih berganti masuk ke area beracun itu, parkir sembarangan, mabuk-mabukan, dan membuang sampah tidak pada tempatnya.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di PRBandungraya.com dengan judul "Nekat Berenang di Danau Beracun Bekas Tambang saat Pandemi, Ratusan Warga Inggris Dijuluki Covidiots"

Akibat kejadian pekan lalu itu, penduduk setempat menyiagakan pasukan polisi di sekitaran tambang. 

"Mereka memperlakukan tambang seperti pantai. Melompat dari tepi tebing ke air yang sangat berbahaya,” kata seorang warga yang melihat kejadian itu.

Baca Juga: Tiongkok Bereaksi Setelah Adanya Seruan Gulingkan Partai Komunis

"Airnya sangat dingin, sangat dalam dan tergenang air dengan segala macam penyakit dan tingkat pH hampir setinggi pemutih, namun orang membiarkan anak-anak mereka berenang di dalamnya," tutur dia.

Untuk menghentikan orang-orang berwisata ke sana, penduduk setempat berinisiatif memasang penghalang jalan. Mereka juga memberi tahu polisi tentang situasi yang ada.

Sejak saat itu, pemilik bekas tambang tersebut turut mengerahkan penjaga keamanan dengan mengusir orang-orang yang hendak berwisata di sana.

Baca Juga: Di Era New Normal Disdik Siapkan Strategi Penerapan KBM Tatap Muka

"Kami ingin memberi tahu publik bahwa Chinnor Quarry adalah milik pribadi dan tidak boleh dikunjungi dalam keadaan apa pun," kata juru bicara Kepolisian Lembah Thames.

“Air di tambang sangat beracun dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Ini juga sangat berbahaya karena dikelilingi oleh permukaan tebing dan tanahnya tidak stabil di sejumlah titik," tutur pihak kepolisian.Kejadian seperti ini bukan yang pertama kalinya, beberapa tahun lalu, Blue Lagoon di Inggris yang jadi nampak berwarna hitam juga dikunjungi banyak orang-orang lokal (Tim PRMN 01).

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler