Sebaiknya Denny Siregar Gentle Datang ke Tasik dan Minta Maaf

15 Juli 2020, 07:39 WIB
Santri dalam kasus Denny Siregar datangi Mapolresta Tasik Guna memberikan kesaksian. /Pikiran-rakyat.com/Asep M Saefuloh/

RINGTIMES BANYUWANGI –Dalam perkembangan kasus pelanggaran Undang – Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang dihadapi Denny Siregar, kemarin, Selasa,14 Juli 2020, dua santri yang terdapat pada foto unggahan Denny datang untuk memenuhi panggilan polresta tasikmalaya. Dalam kesempatan tersebut, kedua santri itu dimintai keterangan sebagai saksi kasus tersebut. 

Pimpinan Ponpes Tahfidz Alquran Daarul Ilmi, Ustaz Ahmad Ruslan Abdul Gani telah mendampingi pelapor keduanya di Mapolresta Tasikmalaya, pada pukul 09.00 WIB dalam melakukan pemeriksaan 

"Tadi kami memenuhi panggilan sebagai saksi. Jadi saat ini sudah ada lima santri yang menjadi saksi atas laporan terkait Denny Siregar," kata Ustaz Ruslan usai mendampingi santrinya.

Baca Juga: Sudah Dilayangkan Teguran, Foto Kegiatan MPLS di Jabar Beredar Luas

Berita ini sebelumnya telah terbit di Galamedianews.com dengan judul Santri Tasikmalaya Akan Maafkan Denny Siregar, Tapi...

"Besok tinggal satu orang lagi yang akan menjadi saksi yaitu yang pertama kali memberikan link tentang postingan Denny Suregar," tambahnya.

Ustaz Ruslan menegaskan, tuntutan para santri tetap sama, yakni meminta pihak Kepolisian mengusut kasus tersebut dan diproses sebagaimana mestinya.

"Maka proses hukumnya harus di Kota Tasikmalaya. Itu keinginan dan tuntutan para santri. Bukti-bukti kita juga tak hanya UU ITE," ujarnya seperti dilaporkan wartawan Kabar Priangan, Asep MS.

Baca Juga: Sudah Dilayangkan Teguran, Foto Kegiatan MPLS di Jabar Beredar Luas

"Tapi kita laporkan juga tentang pencemaran nama baik dan lainnya. Ini agar diproses dan memang jika terbukti maka harus dipidanakan," terangnya.

Ditegaskan Ruslan, para santri yang ada dipostingan Facebook Denny Siregar, yaitu sedang berada di depan Masjid Istiqlal. Momennya, kala itu, adalah aksi bela Islam sejak 212, 411 dan 313. 

Ia menyebut, momentum itu bukan aksi politik tapi aksi bela Islam.

Baca Juga: Heboh Pamer Cincin, Prilly Latuconsina dan Reza Rahardian Taaruf

"Santri kita memang selalu diikutkan untuk setiap aksi bela Islam. Tapi santri kita ini saya ajak bukan untuk mengikuti aksi tapi justru untuk menyejukan hati saat melakukan bela Islam dengan bacaan-bacaan Alquran," ungkapnya.

"Jadi, sekali lagi saya tegaskan niat dari awal keikut sertaan para santri ini bukan untuk aksi, tapi mengaji di sana," imbuhnya.

Hal tersebut dibenarkan salah seorang santri yang wajahnya masuk dalam foto postingan Denny Siregar, Agus Khoirul Anam (18). Agus yang mengaku berasal dari Lampung itu mengaku sangat malu dan tertekan dengan tudingan DN yang menyebut dirinya sebagai 'Calon Teroris'.

Baca Juga: Nahas, Berawal dari Rencana Liburan Malah Berujung Petaka

"Siapa yang mau dibilang calon teroris? Tak ada yang mau disebut seperti itu. Jelas saya sangat kaget saya dan malu," katanya.

Untuk itu, katanya, proses hukum harus tetap berjalan karena tudingan tersebut telah terjadi dan diketahui publik. "Keluarga saya juga syok sehingga saya minta proses hukum harus tetap berjalan dan ditegakkan," tegasnya.

Meski begitu, Agus secara pribadi, sebagai muslim, akan memaafkan Denny Siregar. Asalkan Denny mau datang ke Tasikmalaya dan meminta maaf langsung dihadapannya walaupun proses hukum tetap harus berjalan.

Baca Juga: Ponsel Anda Lemot?, Cobalah Cara Berikut ini untuk Percepat Kinerja Ponsel

"Sebaikanya dia (Denny Siregar) gentle datang ke Tasik dan akan kita sambut baik-baik (Tabayun). Kita akan terima dengan hati terbuka dan lapang dada. Insya Allah kita akan memaafkannya walaupun proses hukum tetap jalan," tandasnya.

Seperti diketahui, pada tanggal 27 Juni 2020 dalam postingan di akun medsosnya, Denny Siregar memposting tulisan yang intinya menghina serta memfitnah para santri.***( Lucky M. Lukman / Galamedia News)

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler