Gempa Bumi 6,8 SR, Pernah Terjadi pada 17 Juli, Picu Tsunami dan Ratusan Orang Tewas

17 Juli 2020, 13:00 WIB
Kerusakan akibat tsunami 2006. (posko-jenggala.org) /

RINGTIMES BANYUWANGI – Peristiwa hari ini, pada tahun 2006 lalu telah menjadi sebuah peristiwa besar terjadi di Indonesia.

Gempa Bumi Jawa berkekuatan 6,8 Skala Richter mengguncang wilayah selatan Jawa.

Gempa bumi tersebut terjadi pukul 15.19 WIB. Pusat gempa berada di Samudera Hindia lepas pantai Jawa Barat, berjarak sekitar 225 Km Barat Daya Kabupaten Pangandaran.

Baca Juga: RUU HIP Tak Akan Dibahas, Puan Nyatakan Berdamai dengan Masyarakat

Guncangan gempa bumi ini dirasakan masyarakat di sebagian besar pulau Jawa.

Guncangan terkuat berada di pesisir Jawa Barat dan Jawa Tengah seperti Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur selatan dan Kabupaten Cilacap berupa guncangan IV-V MMI.

Kemudian III-IV MMI di Kota Bandung, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Kebumen, Banten, Jakarta, Yogyakarta daan II-III MMI di Jawa Timur.

Di Jakarta, guncangan tersebut berlangsung selama lebih dari satu menit dan membuat gedung tinggi bergoyang.

Baca Juga: Terungkap, Dilihat dari Akta Kelahiran Putranya, Nama Meghan Markle Bukan Nama Aslinya

Berita ini sebelumnya telah terbit di Galamedia News dengan judul Peristiwa 17 Juli: Gempa Bumi 6,8 SR Picu Tsunami dan Menewaskan Ratusan Orang

Gempa tersebut dipicu dari pergerakan vertikal (dip-slip) kerak bumi pada dua lempeng benua Indo-Australia dan Eurasia pada kedalaman kurang dari 30 km.

Gempa bumi ini memicu Tsunami yang menghantam desa di pesisir selatan Jawa Barat di Cipatujah, Tasikmalaya dan Pangandaran, Ciamis, Jawa Tengah meliputi Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Purworejo serta Kabupaten Bantul di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurut warga, tsunami datang sekitar 15-20 menit setelah gempa bumi itu terjadi.

Sebelum tsunami berkecepatan 40 kilometer per jam datang, warga melihat air laut surut hingga 2-3 kali.

Baca Juga: PNS Pakai Batik Bak Gamis, Warganet: Tinggal di Negaranya Sendiri, Tapi Gak Nurut Aturan

Hasil penelitian mengungkap bawa tinggi Tsunami lebih dari 4,8 meter meluncur ke daratan sekitar 500 meter. Akibat gempa dan Tsunami tersebut terjadi sebanyak 668 orang meninggal dunia.

Kemudian 65 hilang (diasumsikan meninggal dunia) dan 9.299 lainnya luka-luka. Sementara menurut BMKG korban yang tewas telah mencapai 665 orang, 9.275 luka-luka dan 65 hilang tersebar di 9 kabupaten, 3 provinsi.

Sebagian besar korban tewas dan kerusakan merupakan akibat terjangan gelombang tsunami. Korban terbanyak berada di Ciamis-Pangandaran yakni 415 orang.

Baca Juga: Fahri Sebut Susi Pudjiastuti Salah Fatal Larang Nelayan Tangkap Benih Lobster

Disusul sebanyak 157 orang di Cilacap, 62 orang di Tasikmalaya, 15 orang di Kota Banjar, 10 orang di Kebumen, 3 orang di Gunung Kidul dan Bantul serta 1 orang di Garut dan Banyumas.

Korban yang hilang terbanyak di Kebumen yakni 33 orang. Dilaporkan tempat liburan pantai di Pangandaran mengalami rusak parah. Ribuan rumah dan perahu nelayan hancur.***( Lucky M. Lukman / Galamedia News)

 

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler