Mengetahui Hasil Tes PCR,  Dokter ini Histeris hingga Guling-guling di lantai Lab

19 Juli 2020, 16:30 WIB
Ilustrasi Alat Rapid Test /

 

RINGTIMES BANYUWANGI -  Dianggap bencana nonalam oleh pemerintah pada Maret 2020 lalu. Pasalnya sudah empat bulan lamanya semenjak pandemi virus corona (Covid-19.

Bahkan hingga kini, perkembangan data kasus Covid-19 di Indonesia juga terus menanjak.

Per Minggu 18 Juli 2020 kemarin, Indonesia sudah mencatat 84.882 kasus positif Covid-19.

Baca Juga: Curiga dengan Pergerakan Suci, Ayah Yodi Prabowo Larang Dimas Mengantar ke TKP

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-rakyat.com dengan dengan judul Pilu Dokter di Daerah, Histeris Reaktif Rapid Test Covid-19 hingga Berguling di Lantai Laboratorium

Bahkan angka tersebut sudah melewati kasus Covid-19 di Tiongkok, negara pertama yang terdampak pandemi corona, yang kini berada di angka 83.644 kasus.

Selain data itu, cara penangananCovid-19 Indonesia juga telah mulai berkembang. Mula dari pelaksanaan  tes masif di masyarakat hingga pengadaan alat tes PCR (Polymerase Chain Reaction) yang kian bertambah.

Namun, peningkatan kualitas dan pengadaan alat tes PCR ini sepertinya belum dirasakan di setiap daerah.

Baca Juga: Curiga dengan Pergerakan Suci, Ayah Yodi Prabowo Larang Dimas Mengantar ke TKP

Bahkan, ada dokter yang histeris lantaran tak mampu mendapatkan tes PCR di kotanya sendiri, meski dirinya reaktif rapid test Covid-19.

Cerita ini disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand, Dr. dr Andani Eka Putra M. Sc saat bersama Dahlan Iskan di kanal Youtube DI's Way, Kamis 16 Juli 2020.

"Saya terus terang cerita, satu kabupaten, tak usah saya sebutkan namanya, dokternya pakai rapid dan reaktif. Dokternya itu panik setelah tahu dia reaktif," ujar dr. Andani

Baca Juga: Berikut Cara Meningkatkan Sistem Imunitas Tubuh Selama Pandemi

Dr. Andani menyebut, dokter yang merupakan teman seangkatannya itu meminta bantuannya untuk ikut tes PCR. Dokter itu bahkan rela datang jauh-jauh ke Padang, Sumatera Barat, demi memastikan kondisinya.

"Dia datang ke lab saya jam 8, jam 1 keluar hasilnya," terusnya.

Putra Minang kelahiran Pesisir Selatan, 15 Agustus 1972 itu menyebut, sang dokter histeris saat tahu hasil tesnya. Bahkan, sang dokter yang identitasnya disembunyikan itu, sampai berguling di lantai laboratoriumnya.

Baca Juga: Telah Meninggal Dunia, Berikut Kumpulan Puisi Fenomenal Karya Sapardi Djoko Damono

"Dia tahu hasilnya negatif. Saking histerisnya, dia guling-guling di lantai," lanjut dr. Andani.

Dr. Andani mengatakan temannya itu histeris lantaran di daerah tugasnya, dia tak mampu mendapatkan tes PCR.

"Itu yang di lantai guling-guling karena dia sangat histeris. Di daerah itu dia tak bisa apa-apa, dia tak bisa periksa. Adanya rapid semua," jelasnya.***( Agil Hari Santoso/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler