Menlu Israel Bantah Terlibat dalam Insiden Ledakan di Beirut Libanon

5 Agustus 2020, 10:45 WIB
Ilustrasi Ledakan di Pelabuhan Beirut, Libanon //SCMP

RINGTIMES BANYUWANGI - Beberapa waktu lalu, beredar video sebuah ledakan besar yang terjadi Beirut, Libanon.

Selain itu, video pasca kejadian pun banyak tersebar di media sosial.

Video-video tersebut memperlihatkan kondisi kota yang penuh dengan debu dan sebagian warga tampak berlumuran darah.

Baca Juga: Buronan Kasus Korupsi Jasa Labuh Pertamina Marine Region IV Ditangkap Di Cilacap

Sejumlah rekaman memperlihatkan warga setempat menangis karena rumah mereka yang hancur terkena ledakan.

Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiran-Rakyat.com, suara dan getaran yang disebabkan oleh ledakan tersebut diketahui bisa terasa oleh masyarakat di Cyprus.

Bandara Beirut yang terletak 6 mil jauhnya dari tempat kejadian juga terkena dampak cukup parah.

Baca Juga: Adab bagi Seorang Pelajar Menurut Imam Al-Ghazali

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Bantah Terlibat dalam Insiden Ledakan di Beirut Libanon, Menlu Israel: Tak Ada Hubungannya

Menurut laporan media setempat, rumah sakit yang tidak terdampak kewalahan menangani pasien terluka akibat insiden itu.

Bahkan, beberapa rumah sakit terpaksa menolak kedatangan korban yang teluka karena tidak bisa lagi menampung pasien.

Laporan tersebut juga mengatakan bahwa kejadian ini terjadi di sebuah pabrik kembang api.

Baca Juga: Unik, Pria Ini Berikan Mahar Nikah Adsense dan Hosting untuk Pasangannya

Dalam video ledakan di Beirut yang tersebar, dapat terlihat asap tebal dan percikan-percikan kembang api di dalamnya.

Juru Bicara Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Farhan Haq menuturkan, pihaknya belum bisa mengonfirmasi penyebab ledakan itu.

"Kami tidak memiliki informasi tentang apa yang telah terjadi secara tepat, apa yang menyebabkan ini, apakah itu kecelakaan atau tindakan buatan manusia," ujar Farhan.

Baca Juga: Ada-ada Saja! Warga Pulpis yang Tidak Mengenakan Masker Wajib Joget bersama Badut

Kementerian Kesehatan Libanon mengonfirmasi, lebih dari 70 orang dipastikan meninggal dunia dan sekitar 2.750 orang terluka parah.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison telah menyampaikan bahwa satu warga Australia tewas dalam ledakan itu.

Video saat ledakan dan pasca kejadian banyak disebar luaskan oleh pengguna media sosial, salah satunya oleh kanal YouTube Minda The Explorer.

Baca Juga: Sempat Ingin Cerai dengan Raffi Ahmad, Nagita Slavina Selalu Menangis Habis Shalat

Akun tersebut mengunggah video berisikan cuplikan-cuplikan saat ledakan terjadi dan pasca kejadian pada Rabu, 5 Agustus 2020.

Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi menyebut bahwa kejadian tersebut tak ada keterkaitan dengan negaranya.

"Israel tidak ada hubungannya dengan insiden itu." tutur Gabi.

Baca Juga: Lahirnya Cucu Keempat Presiden Jokowi, Bobby Nasution Berikan Bocoran Nama Sang Bayi

Hal tersebut disampaikan agar tidak ada kesalahpahaman pada publik, karena kedua negara itu tengah dilanda konflik yang berkelanjutan.

Gabi meyakini, ledakan tersebut murni karena sebuah kecelakaan oleh api.(Sarah Nurul Fatia/Pikiran Rakyat).***

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler