Keseringan Minum Boba, Seorang Warganet Curhat Hampir Diamputasi

27 September 2020, 19:32 WIB
ILUSTRASI minuman boba.* /Pixabay/

RINGTIMES BANYUWANGI - Boba tea atau buble tea merupakan salah satu minuman yang kini banyak digemari masyarakat seluruh dunia.

Rasanya cenderung manis ditambah dengan topping boba yang terbuat dari tepung tapioka dengan tekstur kenyal saat dikunyah membuat minuman ini menjadi favorit di kalangan segala usia.

Siapa sangak,di balik minuman yang populer tersebut rupanya ada kisah tak menyenangkan yang dialami oleh salah satu konsumen setia boba.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Kabarjoglosemar.com dengan judul Seorang Netizen Curhat Hampir Diamputasi karena Keseringan Konsumsi Minuman Boba

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Seorang warganet membagikan sebuah twit di Twitter dan menceritakan bahwa ia nyaris diamputasi karena terlalu sering minum boba.

Akun Twitter @dangobulet  membagikan pengalamannya mengkonsumsi minuman boba. Ia menyebut sangat menyukai minuman itu, bahkan hampir setiap hari membelinya.

"Bisa dibilang titik berhenti nya juga mendekati fatal. Aku terancam diamputasi/gabisa jalan selamanya," tulis seorang netizen seperti dikutip dari unggahan akun @dangobulet pada Sabtu, 26  September 2020.

Ia menceritakan selama mengkonsumsi minuman boba, tak ada hal yang salah yang terjadi pada dirinya. Hingga suatu ketika, salah satu kakinya yakni yang sebelah kanan terasa lemas. Saat itu ia berpikir bahwa yang terjadi hanyalah pegal biasa.

Baca Juga: Simak 5 Primadona Tanaman Hias yang Tidak Pernah Ada Matinya

"Dan bodohnya, masih aku tambahin minum2 boba. Pas pergi nih ketauan kalo kaki ku ini ternyata mengalami lumpuh sementara," ujarnya.

Saat itu, ia mengaku merasakan bahwa ada denyutan yang seakan ada di telapak kaki. Semula saat berjalan terasa biasa namun tiba-tiba ada sensasi kesemutan yang menjalar dari telapak kaki hingga paha atas. Tak cuma itu, ia juga merasa sakit yang tidak berhenti.

"Pas awal kali cek, dikira cuman kekurangan vitamin b. Ternyata salah. Kadar gula di badanku udah berlebih. Sampe waktu dites gula darah, angkanya ga muncul. Kebayang ga seberapa parahnya? itu diatas 600an berarti," ujarnya.

Setelah mengalami kejadian itu, ia pun menjalani serangkaian fisioterapi untuk mengembalikan fungsi saraf kaki yang sempat lumpuh.

Baca Juga: Korea Selatan dan Pyongyang Kian Menegang, Usai Dugaan Korut Tembak Mati Pejabat Korsel

Tak hanya itu, ia pun berusaha mengembalikan gaya pola hidup dan mengurangi konsumsi kadar gula dalam setiap kebiasaan makannya.

Hingga dalam kurun waktu 3 bulan, gula darahnya kembali normal yakni di bawah 100 tiap bangun tidur, dan sekitar 120-130-an setelah makan. Ia pun berpesan kepada warganet untuk belajar dari pengalamannya.

Kejadian fatal akibat terlalu sering mengkonsumsi minuman boba juga dialami beberapa anak lainnya di luar negeri. Beberapa waktu lalu tepatnya pada Juli 2020, seorang remaja berusia 18 tahun di provinsi Foshan, Guangdong, China ini harus dilarikan ke rumah sakit.

Melansir dari News, remaja laki-laki itu mengalami pembekakan pada tangan dan telapak kaki lantaran setiap harinya mengonsumsi bubble tea. Beruntung remaja tersebut bisa kembali berjalan dan beraktivitas normal usai menjalani perawatan.

Baca Juga: Bukannya Sedih, Istri Gubernur Bali Malah Senang Terinfeksi Covid-19, Kini Jalani Isolasi di Hotel

Masih di China, seorang remaja perempuan dilarikan ke rumah sakit Ruijin Shanghai pada 2 Mei 2020. Ia dilaporkan sempat mengalami koma lantaran kadar gula darahnya yang terlampau tinggi bahkan berat badannya mencapai 125 kg saat itu.

Setelah diusut, rupanya gadis tersebut rutin mengkonsumsi minuman boba dua kali dalam waktu satu hari.

***(Galih Wijaya/Kabar Joglosemar)

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Kabar Joglosemar dan Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler