Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari PORTAL JEMBER dari situs berita Polda Metro Jaya, Zulkarnaen mengatakan dirinya kembali ke Indonesia untuk menyusun pembentukan tim Qosh.
Setidaknya terdapat beberapa nama yang diusulkan untuk masuk tim, termasuk dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta.
"Kemudian saya segera masuk ke Indonesia untuk merintis pembuatan itu (tim Qosh) ,maka saya masuk Indonesia kemudian menemui Abu fuktih dan ceritakan ada penugasan percepatan mentatrib anggota apabila sewaktu-waktu dadakan ada perlu jihad," tuturnya.
Baca Juga: Sidang Cerai Sudah Ditentukan Tanggalnya, Rohimah Masih Buka Kesempatan untuk Kiwil
"Dari solo kami ambil ada Sawat atau Sarjio, Umar, Ilyas, Abdul matin, Nu-Aim, Banjar Kasih, Usman, Ali Imran, Mubarok, dan Amrozi. Tuh yang pertama kali kami kumpulkan untuk anggota tim Qosh itu.” Ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Zulkarnaen menjelaskan setelah terbentuknya tim qosh, pihaknya segera mengumpulkan anggotanya di Bali dan kemudian masing-masing orang akan mendapatkan mandat atau misi dari JI.
"Jadi setelah tim Qosh ini terbentuk saya kumpulkan di satu tempat Mat Ali, kami dibriefing dan kemudian diberi tugas masing-masing,”
Baca Juga: 8 Hal Kecil Ini Berpengaruh Besar pada Masa Depan Anak, Orang Tua Harus Tahu
“Jawa Timur itu adalah mencari Jihadap dan menyimpannya. Yang Jawa Tengah nanti melatihnya, dan itu yang di Jakarta ni belajar intelijen. Sementara seperti itu," katanya.
Untuk diketahui, Zulkarnaen ini dikenal memiliki peran dan kemampuan sebagai arsitek yang handal sebagai otak peristiwa teror bom.