RINGTIMES BANYUWANGI – Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang terjadi pada Sabtu, 9 Januari 2021 meninggalkan duka yang mendalam bagi Indonesia.
Peristiwa nahas tersebut manambah catatan buruk mengenai kualitas penerbangan di Indonesia.
Tak hayal jika Eropa dan Amerika melarang penerbangan pesawat komersil berasal dari Indonesia menuju ke negara-negara barat.
Baca Juga: Besok! Stray Kids dan GOT7 Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Shopee di TV Show Shopee 12.12 Birthday
Berdasarkan Jaringan Keselamatan Penerbangan, Indonesia tercatat memiliki 104 kecelakaan pesawat. Hal ini menjadikan Indonesia menduduki peringkat pertama kecelakaan pesawat tertinggi sejak tahun 1945 di Asia. Disusul India terdapat 95 kecelakaan.
Sementara itu, Amerika Serikat masih memegang posisi pertama skala dunia, tercatat sebanyak 860 kecelakaan.
Dikutip dari laman SCMP, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan pesawat di Indonesia diantaranya pengawasan regulasi, kelayakan pesawat, dan kesalahan komunikasi.
Baca Juga: 10 Kebiasan Buruk Penyebab Kanker, Diantaranya Bekerja di Shift Malam
Selain itu, faktor lain seperti jarak penerbangan antar pulau yang jauh, serta banyaknya penduduk dengan kisaran 270 miliar menjadikan penerbangan di Indonesia menduduki peringkat 15 besar di tahun 2019 dengan laporan sebanyak 91,3 miliar penumpang berdasarkan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.
Melansir dari SCMP oleh Ringtimesbanyuwangi.com pada 12 Januari 2021, berikut daftar kecelakaan pesawat mematikan yang pernah terjadi di Indonesia.
1991
Pada tahun 1991, merupakan tahun pertama tercatat terdapat kecelakaan udara di Indonesia.
Baca Juga: 7 Makanan Ampuh Menurunkan Kolesterol, Pencegah Stroke dan Penyakit Jantung
Sebuah pesawat Angkatan Udara mengalami kecelakaan setelah belum lama lepas landas di Jakarta Timur. Pesawat tersebut meledak dan menabrak sebuah bangunan.
Dari kejadian nahas tersebut, total korban 135, dengan rincian 121 penerbang, 12 kru dan dua orang korban warga di sekitar tempat kejadian. Tercatat hanya satu orang selamat.
1997
Kejadian kecelakaan pesawat terburuk selanjutnya terjadi pada tahun 1997, menimpa pesawat Garuda Indonesia Airbus A300 yang terjadi di Medan. Dari kecelakaan tersebut, setidaknya terdapat 234 orang menjadi korban.
Baca Juga: 74 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya SJ 182 Diserahkan ke Tim DVI, Satu Korban Teridentifikasi
Di tahun yang sama, penerbangan Silk Air dengan rute dari Jakarta menuju Singapura jatuh ke sungai dekat dengan kota Palembang. Dari insiden ini menewaskan 104 penumpang dengan dugaan bahwa pilot melakukan tindakan bunuh diri.
2005
Pesawat dari maskapai Mandala yang saat itu menuju Jakarta, mendarat di pemukiman warga di Medan.
Dari insiden tersebut, sebanyak 150 orang menjadi korban termasuk penumpang, kru, dan warga sekitar.
Baca Juga: 40 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182, Basarnas : Hari Ini Tambah 22 Kantong
2007
Pesawat Adam Air Boeing 737-400 jatuh di Perairan Sulawesi setelah lepas landas dari Surabaya dan bertujuan ke Manado. Kejadiaan nahas yang terjadi pada tahun baru ini, setidaknya menewaskan 102 penumpang dan kru.
2014
Tujuh tahun kemudian, tepat pada tahun 2014, pesawat AirAsia A320 dengan rute Surabaya-Singapura kecelakaan di Laut Jawa. Membunuh 162 penumpang di dalam pesawat.
2015
Setahun kemudian, pada bulan Juni tahun 2015, kecelakaan pesawat Militer Indonesia jatuh pada pemukiman warga di Medan.
Baca Juga: Cari Transkrip Percakapan Pilot SJ 182, Sinyal Kotak Hitam Sriwijaya Air Sudah Terdeteksi
Dari kejadian tersebut sebanyak 140 orang menjadi korban, diantaranya 122 penumpang pesawat dan 20 orang warga.
2018
Belum lama terjadi dan merupakan peristiwa yang masih meninggalkan duka, pada bulan Oktober tahun 2018 pesawat Lion Air Boeing 737 MAX menghantam Laut Jawa segera setelah lepas landas.
Dari kejadian tersebut setidaknya 189 orang telah tewas menjadi korban, baik penumpang dan kru pesawat.
Baca Juga: TIM DVI Mulai Identifikasi 16 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182 di RS Polri
Itulah daftar kecelakaan pesawat yang pernah terjadi di Indonesia. Hikmah dari kejadian nahas ini seharusnya membuat pihak terkait yang meregulasi penerbangan lebih meningkatkan lagi kualitas penerbangan di Indonesia, agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan. ***