Ilmuwan Sebut Corona Bakal Serupa Flu Biasa yang Menyerang Anak-anak

- 13 Januari 2021, 21:20 WIB
Ilmuwan menyebutkan bahwa virus Corona bisa menjadi endimik yang menyerupai flu biasa dan menyerang anak-anak di masa depan pada Selasa, 12 Januari 2021.*
Ilmuwan menyebutkan bahwa virus Corona bisa menjadi endimik yang menyerupai flu biasa dan menyerang anak-anak di masa depan pada Selasa, 12 Januari 2021.* /Pexels/WARTA SAMBAS/

RINGTIMES BANYUWANGI – Baru-baru ini, para ilmuwan paparkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa virus Corona yang menyebabkan Covid-19 yang akan menjadi penyakit biasa yang menyerang anak-anak usia dini.

Para ilmuwan menyatakan bahwa virus Corona ini akan menjadi infeksi pertama yang terjadi antara usia 3 hingga 5 tahun dengan gejala ringan hingga disebut sebagai flu biasa.

Pada paparan hasil penelitian tersebut, ilmuwan menyatakan bahwa SARS-Cov-2 penyebab Covid-19 ini mungkin suatu saat mungkin akan menyerupai virus Corona flu ringan yang saat ini banyak melumpuhkan hamper seluruh kehidupan di muka bumi ini.

Baca Juga: Besok! Stray Kids dan GOT7 Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Shopee di TV Show Shopee 12.12 Birthday

Ringtimesbanyuwangi.com melansir dari berbagai sumber pada 13 Januari 2021, hasil studi dalam Jurnal Science yang diterbitkan pada Selasa, 12 Januari 2021 menyatakan virus Corona nantinya akan menjadi endemic ketika telah beredar di suatu populasi dan menjadi umum.

Para peneliti mencatat bahwa empat virus korona penyebab flu biasa telah beredar pada manusia sejak lama dan hampir semua orang terinfeksi pada usia muda.

Infeksi alami pada masa anak-anak memberikan kekebalan yang melindungi orang di kemudian hari dari penyakit parah, tetapi tidak mencegah infeksi ulang berkala, kata Jennie Lavine, dari Universitas Emory di AS seorang peneliti yang juga menjadi penulis hasil penelitian ini.

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya bahwa virus Corona endemik dapat menjadi penyakit yang banyak menyerang anak-anak usia dini, di mana infeksi pertama terjadi antara usia 3 dan 5 tahun, dan penyakit itu sendiri ringan.

Baca Juga: KNKT Beberkan Isi Flight Data Recorder SJ 182 Maksimal 5 Hari dari Sekarang

Baca Juga: Wakil Gubernur Riau Tidak Jalani Vaksin, Ternyata Ini Penyebabnya

Orang yang lebih tua masih bisa terinfeksi, tetapi infeksi masa kanak-kanak mereka akan memberikan perlindungan kekebalan terhadap penyakit parah, menurut para peneliti.

Seberapa cepat pergeseran ini datang tergantung pada seberapa cepat virus menyebar dan jenis tanggapan kekebalan apa yang dipicu oleh vaksin SARS-CoV-2.

Peneliti mencatat bahwa upaya maksimal harus dilakukan untuk mengatasi pandemi perawan ini dalam perjalanan menuju endemisitas.

“Vaksin yang aman dan efektif untuk melawan Covid-19 dapat menyelamatkan ratusan ribu nyawa dalam satu atau dua tahun pertama peluncuran vaksin, tetapi vaksinasi massal yang berkelanjutan mungkin kurang kritis begitu SARS-CoV-2 menjadi endemik,” ungkap para peneliti.

Baca Juga: Besok Jokowi Divaksin Perdana, Pemerintah Buat Layanan Live Streaming Buat Bukti

Baca Juga: Dapat Sertifikasi Halal, Ridwan Kamil Ajak Ulama Divaksin Sinovac Dahulu

Vaksinasi yang ditargetkan pada masa yang rentan ini mungkin masih bisa menyelamatkan nyawa manusia, namun bisa jadi dua atau tiga tahun mendatang vaksin sudah tidak lagi berfungsi seperti manfaat awalnya.

Para peneliti juga mencatat bahwa jika infeksi primer pada anak-anak ringan ketika virus menjadi endemik, vaksinasi luas mungkin tidak diperlukan karena SARS-Cov-2 bekerja mirip dengan virus Corona pada manusia lainnya.

Dari studi tesebut, peneliti memprediksi bahwa rasio kematian akibat infeksi virus Corona mungkin turun di bawah influenza musiman sekitar 0,1 persen setelah keadaan mapan endemik tercapai.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah