Anies Baswedan Disentil Ferdinand Hutahean Lagi Terkait Kasus Korupsi Jiwasraya hingga BPJS

- 27 Februari 2021, 20:15 WIB
Ferdinand Hutahaean (kiri) Anies Baswedan (kanan).*
Ferdinand Hutahaean (kiri) Anies Baswedan (kanan).* /Kolase foto instagram.com/@Ferdinand_Hutahaean/@aniesbaswedan/

RINGTIMES BANYUWANGI – Turut menanggapi kasus tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Jiwasraya, ASABRI, dan BPJS, Ferdinand Hutahean menilai jika Kejaksaan Agung (Kejagung) lebih berani dibandingkan dengan Komisi Pemberatan Korupsi (KPK).

Mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menilai jika Kejagung telah mengusut kasus tindak pidana korupsi di Jiwasraya, ASABRI, dan BPJS yang merugikan keuangan negara hingga triliunan rupiah itu.

Tanggapan tersebut disampaikan secara langsung oleh Ferdinand Hutahean dalam cuitannya di laman Twitter pribadinya pada Sabtu, 27 Februari 2021.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Memberi Solusi Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Intip Harta Kekayaan Presiden Indonesia, Capai Puluhan Ribu Ton Emas

"Kejaksaan sekarang malah lbh berani dari @KPK_RI, @KejaksaanRI mengusut kasus puluhan trilliun rupiah di Jiwasraya, ASABRI dan BPJS," tulis Ferdinand Hutahaean dalam cuitannya di Twitter.

Seperti yang dilansir oleh Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Galamedia.com pada artikel yang berjudul Kejagung Usut Kasus Korupsi di Jiwasraya, ASABRI, dan BPJS, Ferdinand Hutahaean: Kapan ke Balaikota DKI?

Berbeda dengan Kejagung, Ferdinand menilai jika KPK hanya sibuk menangkap orang-orang yang terlibat kasus korupsi yang hanya merugikan keuangan negara hingga miliaran rupiah.

"Sementara KPK sibuk bermain opini menangkap orang-orang tertentu dengan korupsi suap cuma milliaran rupiah," imbuhnya.

Menyikapi kebijakan Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi saat mengusut kasus korupsi yang merugikan negara, Ferdinand Hutahaean dalam cuitan yang sama menilai jika Kejaksaan Agung jauh lebih berani mengambil risiko.

“Kejaksaan sekarang malah lebuh berani dari @KPK_RI, @KejaksaanRI mengusut kasus puluhan Trilliun rupiah di Jiwasraya, ASABRI, dan BPJS. Sementara KPK sibuk bermain opini menangkap orang-orang tertentu dengan korupsi suap yang cuma milliaran Rupiah," cuit Ferdinand Hutahean.

Baca Juga: Jelaskan Penyebab Habib Rizieq Ditangkap, Ferdinand Hutahaean: Ada Pembangkangan Disana

Masih terkait kasus tindak pidana korupsi, Ferdinand Hutahaean melanjutkan tanggapannya dan sedikit berseger terhadap kebijakan KPK dan Kejaksaan Agung untuk menelisik kasus korupsi di Jakarta.

Dalam cuitannya, Ferdinand Hutahaean menggiring nama Anies Baswedan saat ia menyebutkan nama Balaikota DKI.

"Kapan ke Balaikota DKI?," tanyanya kepada Kejagung dan KPK usai menanggapi tindakan penyelidikan kasus korupsi Jiwasraya, ASABRI, dan BPJS.

Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean juga pernah mengungkapkan terkait keberlanjutan kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait dana E-Formula pada beberapa waktu lalu di akun Twitter pribadinya.

Menurutnya, kasus tersebut tak kunjung diungkap secara transparan ke publik.

DKI Jakarta sendiri ditunjuk sebagai tuan rumah pada ajang balapan E-Formula yang sebelumnya telah direncanakan dan akan digelar pada tahun 2020 lalu.

Baca Juga: Banyak Dikecam, Jakarta di Bawah Pimpinan Anies Baswedan Sabet STA 2021 Kalahkan 27 Negara

Karana pada masa pandemi sejak awal tahun 2020 lalu, terpaksa acara tersebut harus diundur dan hingga saat ini belum ada keberlanjutannya.

Dari kabar tersebut, Anies Baswedan telah diingatkan untuk segera menjelaskan kepada publik terkait dana yang telah dikucurkan sebagai komitmen E-Formula.

Namun berdasarkan kabar yang beredar,Pemerintah DKI Jakarta telah mengucurkan dana tersebut sebesar Rp 560 miliar dengan rincian Rp 360 miliar pada Desember 2019 dan Rp 200 miliar pada 2021.***( Dharma Anggara/Galamedia.com)

 

Editor: Kurnia Sudarwati

Sumber: Galamedia.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x