Sebut Jokowi Nikmati Soal KLB Demokrat, Begini Kata Gus Umar

- 6 Maret 2021, 18:45 WIB
Tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Hasibuan.
Tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Hasibuan. /Instagram @umar_hasibuan70

RINGTIMES BANYUWANGI – Mengenai dengan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang diselenggarakan di Deli Serdang, Sumatra Utara pada Jumat lalu, hingga saat ini Presiden Jokowi belum memberikan pernyataan resmi apapun untuk memberikan tanggapan.

Sikap diam Jokowi terhadap masalah ini cukup menjadi sorotan dari berbagai pihak. Termasuk salah satu tokoh Nadhlatul Ulama (NU), Gus Umar Hasibuan.

Diamnya Jokowi terkait dengan masalah ini memancing Gus Umar untuk menanggapi dalam cuitannya di laman Twitter pribadinya, @UmarAkChelsea75.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Memberi Solusi Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Soroti Pernyataan Jokowi Untuk Benci Produk Asing, HNW: Mendag Masih Juga Izinkan Impor

Dalam pernyataanya, Gus Umar menilai jika tindakan Jokowi yang sama sekali tak berkomentar mengenai KLB Demokrat itu dapat diartikan jika presiden menikmati kongres tersebut.

“Dengan diamnya Jokowi artinya dia menikmati KLB yg dilakukan anak buahnya,” cuit Gus Umar pada Jumat, 5 Maret 2021.

Sebelumnya, Gus Umar di laman Twitternya juga sempat memberikan tanggapan mengenai keterlibatan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam KLB yang ditujukan untuk menggulikan Agus Harimurti Yudhono (AHY) dari jabatannya saat ini sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Seperti yang pernah diterbitkan sebelumnya dalam Pikiranrakyat-Depok.com dengan artikel yang berjudul Jokowi Diam Seribu Bahasa Soal KLB Demokrat, Gus Umar: Artinya Dia Menikmati yang Dilakukan Anak Buahnya

Baca Juga: Moeldoko 'Gulingkan' AHY Versi KLB Demokrat, Arief Poyuono: Cara Premanisme

Menurut Gus Umar, langkah yang diambil oleh Moeldoko hanya cara untuk mendapatkan popularitas.

“Apa semua ini hanya cara Moeldoko mau terkenal saja?” ujarnya.

Sebelumnya, publik dikejutkan dengan berbagai isu terkait dengan kudeta Partai Demokrat dan hingga kemarin, publik kembali digemparkan dengan terselenggarakannya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat pada Jumat, 5 Maret 2021 di Deli Serdang.

Tak menunggu lama, sontak KLB menjadi kontroversi saat kongres ini dinilai ilegar karena tidak memenuhi syarat AD/ART Partai Demokrat.

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga memaparkan alasan jika KLB di Deli Serdang itu ilegal dan tidak sah.

AHY menuturkan jika KLB yang mengatasnamakan Demokrat tersebut tidak dihadiri oleh setidaknya 2/3 dari Ketua DPD, serta 1/2 dari Ketua DPC tidak akan dianggap sah.

“Setidaknya untuk bisa diselenggarakan KLB berdasarkan AD/ART Demokrat adalah disetujui, didukung, dihadiri 2/3 dari jumlah DPD, dan 1/2 dari jumlah DPC. Dan harus sepersetujuan dari Ketua Majelis Tinggi Partai. Ketiga pasal atau klausul tersebut tidak dipenuhi oleh para peserta KLB ilegal tersebut,” tutur AHY dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal YouTube Agus Yudhoyono.

Baca Juga: Desakan Pada Jokowi Mengalir, Moeldoko Jadi Ketum Partai Demokrat Versi KLB Sumut

Faktanya, lanjut AHYKLB yang diselenggarakan oleh Moeldoko dan para mantan kader Demokrat itu tidak dihadiri oleh satupun Ketua DPD atau Ketua DPC Partai Demokrat.

“Mereka setia, solid pada partai dan juga kepemimpinan yang sah. Mereka berada di daerah masing-masing pula,” tuturnya.***(Annisa.Fauziah/Pikiranrakyat-Depok.com)

 

Editor: Kurnia Sudarwati

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah