Sementara dari segi oposisi, Muhammad Qodari berpendapat bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat tidak akan mampu bersaing dengan Jokowi-Prabowo dan hanya mendapatkan kurang dari 20 persen suara.
Pendapat Muhammad Qodari ini berdasarkan pada hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada pemilu 2019, PDIP mendapat suara sebanyak 19,33 persen dan Gerindra sebanyak 12,57 persen.
Sedangkan partai yang dianggap sebagai oposisi seperti Partai Demokrat hanya mendapat suara sebanyak 7,77 persen dan PKS mendapat suara 8,21 persen pada pemilu 2019.
Baca Juga: Diisukan Jadi Presiden 3 Periode, Jokowi: Tidak Ada Niat, Jangan Buat Kegaduhan
Baca Juga: Polemik KLB Demokrat Belum Usai, Anggota DPR Ucap Janji Setia kepada AHY
Hal inilah yang sontak membuat Ariel Heryanto geram dan memberikan sindiran pedas terkait usulan Jokowi-Prabowo di Pemilu 2024 oleh Muhammad Qodari.
Melalui akun Twitter pribadinya @ariel_heryanto, Ariel Heryanto memberikan usulan agar Republik diganti kerajaan bila hal itu terjadi agar semua bahagia.
“Ah, nanggung. Bagaimana kalau kita usul, Republik diganti kerajaan saja? Biar jadi makmur, aman, tentram, gemah ripah lohjinawi. Semua bahagia,” kata Ariel Heryanto dalam akun Twitter-nya pada Rabu, 17 Maret 2021.
Baca Juga: Dituding Presiden 3 Periode, Jokowi: Jangan Buat Kegaduhan Baru, Amien Rais
Baca Juga: Murka Atas Tindakan Moeldoko, Gatot Nurmantyo Sebut Kehormatan TNI Akan Hancur