Rocky Gerung menyebutkan jika menurutnya, kebijakan beras di Indonesia adalah sumber kenestapaan para Petani.
Menurutnya para Petani tidak pernah bisa menentukan bagaimana dia bisa untung atau sekadar kapan ia harus memulai tanam karena ketidakpastian kebijakan.
“Karena bagaiamanpun kebijakan beras kita menyebabkan kepapaan Petani. Petani jadi tidak bisa memproyeksikan bagaimana mereka untung atau waktu tanam kapan, nanti tiba-tiba stok berlebih, tiba-tiba impor,” ujasnya.
Namun Rocky menyadari jika kebutuhan uang untuk memutar mesin politik memang salah satunya lewat sistim semacam itu.
“Tapi kita tahu bahwa, kebutuhan uang untuk memungkinkan mesin politik bekerja, itu lewat sistim seperti ini.” Tegasnya.
“Jadi ini korupsi di dalam kebijakan sebetulnya,” tutupnya.
Sebelumnya diketahui jika pemerintah berencana akan melakukan impor beras 1 juta ton, sontak kabar tersebut memancing komentar banyak pihak.
Kebijakan impor beras tersebut kemudian ditolak oleh DPR RI setelah adanya rapat dengar pendapat yang digelar oleh Komisi IV DPR RI beberapa waktu lalu.
Mantan Menteri KKP, Susi Pudjiastuti juga menyatakan permintaannya kepada Presiden dan kementerian terkait untuk mengurungkan hal tersebut, mengingat stok beras dalam negeri masih mencukupi. ***