Isu Ubah UUD 1945 Demi Presiden Jokowi 3 Periode, Golkar: Itu Tidak Tepat!

- 18 Maret 2021, 17:53 WIB
Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI Idris Laena memberikan tanggapan mengenai isu ubah UUD 1945 demi Presiden Jokowi 3 periode dan sebut isu tersebut tidak tepat di tengah pandemi Covid-19
Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI Idris Laena memberikan tanggapan mengenai isu ubah UUD 1945 demi Presiden Jokowi 3 periode dan sebut isu tersebut tidak tepat di tengah pandemi Covid-19 /Instagram.com/@idris.laena/

Menyebarnya isu Presiden Jokowi 3 periode ini dianggap Idris Laena yang selaku politisi Partai Golkar karena kurangnya informasi secara utuh dan membuat masyarakan menduga-duga rencana untuk ubah UUD 1945.

Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari berita Galamedia.Pikiran-Rakyat.com berjudul Wacana Presiden 3 Periode, UUD 1945 Berencana Diubah, Golkar: Tidak Tepat di Masa Pandemi Ini

“Persoalan muncul ketika sebagian masyarakat yang tidak mendapat informasi secara utuh mencoba menduga-duga ada apa sebenarnya di balik agenda amandemen konstitusi,” kata Idris Laena.

Baca Juga: Amien Rais Sindir Kinerja Pemerintah, Abdillah Toha: Lulus S3 Kok Jadi Begini?

Baca Juga: Diisukan Jadi Presiden 3 Periode, Jokowi: Tidak Ada Niat, Jangan Buat Kegaduhan

Idris Laena tidak menyangkal ada sebagian masyarakat yang tetap tidak percaya atas klarifikasi Jokowi yang menolak isu untuk ubah UUD 1945 demi Presiden 3 periode.

Menurut politisi Partai Golkar, kecurigaan dari masyarakat soal amandemen UUD 1945 bakal terjadi, akan terus muncul kepada Presiden Jokowi dan MPR RI.

Politisi Golkar ini dengan tegas menyatakan bahwa partai pohon beringin tersebut menolak amandemen UUD 1945 untuk melancarkan Presiden 3 periode.

Baca Juga: Mau Jokowi Tiga Periode Bersama Prabowo, M Qodari Sengaja Buat Kaos Paslon Capres Cawapres

Baca Juga: Sebut Presiden Dapat Bagian dari Kebijakan Impor Beras, Rocky Gerung: Itu “Korupsi dalam Kebijakan”

Halaman:

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: galamedia.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah