Ragukan Jokowi Tolak 3 Periode, Refly Harun Sebut Presiden Soekarno dan Soeharto

- 21 Maret 2021, 09:48 WIB
 Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun ragukan Jokowi tolak Presiden 3 periode dan menyebut kemungkinan sama seperti Presiden Soekarno maupun Soeharto
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun ragukan Jokowi tolak Presiden 3 periode dan menyebut kemungkinan sama seperti Presiden Soekarno maupun Soeharto /Instagram/@reflyharun.

RINGTIMES BANYUWANGI – Isu masa jabatan Jokowi 3 periode tengah ramai diperbincangkan dan timbul pro maupun kontra. Pasalnya, isu ini ditanggapi oleh Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun yang dihubungkan dengan sejarah Presiden Soekarno dan Soeharto.

Bermula dari salah satu pihak yang memiliki kecurigaan atas rencana politik yang mendesak Jokowi untuk memperpanjang masa jabatan menjadi Presiden 3 periode.

Kecurigaan lainnya yaitu rencana pengubahan pasal di dalam konstitusi atau Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 terkait batasan masa jabatan Presiden RI yang mulanya hanya 2 periode.

Baca Juga: Anies Baswedan Sambangi Warung Kecil, Ferdinand Hutahaean: Mending Dirumah Lu!

Baca Juga: Waspadai Penipuan, ‘Rekening Bank Bisa Kosong Tanpa Peringatan’ Berikut Faktanya

Kecurigaan inilah yang sampai saat ini menjadi perdebatan publik dan membuat Presiden Jokowi akhirnya buka suara.

Presiden Jokowi membantah isu yang menyeret namanya untuk melakukan perpanjangan masa jabatan menjadi 3 periode.

Meski telah mengaku tolak isu tersebut, Refly Harun mengaku bahwa dirinya meragukan tolakan Presiden Jokowi itu.

Baca Juga: Sindir Beda Pendapat Mendag dengan Dirut Bulog, Gus Nadir: Ikut Mazhab Mana?  

Baca Juga: Soal AHY dan KLB Demokrat, Christ Wamea Singgung Megawati Pimpin PDIP 20 Tahun Lebih

Refly Harun mengatakan tak begitu yakin terkait kebenaran Jokowi yang tolak perpanjangan masa jabatan 3 periode.

Melalui sebuah diskusi virtual, Refly Harun menjelaskan bila dilihat dari aspek internal Jokowi yang mengaku tetap taat konstitusi atau UUD 1945, maka dalam kondisi sekarang yang ditaati adalah batasan masa jabatan presiden dua periode.

"Kalau dari aspek internal mungkin saja saat ini tidak ada keinginan dari Presiden Jokowi memperpanjang masa jabatannya lebih dari dua periode," ujar Refly Harun dalam diskusi virtual bertajuk 'Misteri 2024', Sabtu,  20 Maret 2021.

Baca Juga: Tuding Habib Rizieq Diperlakukan Tidak Adil Selama Proses Hukum, Amien Rais: Itu Memang Islamofobia

Baca Juga: Gandeng Erick Thohir, Kini Kaesang Resmi Beli Saham Mayoritas Tim Persis Solo

Sementara jika dilihat dari aspek eksternal Jokowi, Refly Harun berpendapat kemungkinan mendesak perpanjangan masa jabatan Presiden 3 periode, meski sudah mendapatkan tolakan.

Refly Harun menilai bahwa pemerintahan pada era orde lama dan orde baru belum ada pembatasan terkait masa jabatan Presiden, terutama saat masa Soekarno ataupun Soeharto.

Bahkan Refly Harun mengungkapkan alasan Presiden Soekarno yang pernah menjabat selama 21 tahun karena dorongan dari pihak eksternal.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Sebut Anies Baswedan Mengalihkan Isu, Soal Tuduhan Korupsi Rp800 Miliar

Baca Juga: Ada Pihak Ngotot Agar 3 Periode, Hidayat Nur Wahid Tantang Jokowi Buktikan Kejujuran

"Jadi ketika Bung Karno yang sudah jelas-jelas konstitusi mengatakan bahwa masa jabatan hanya 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali meskipun belum ada batas jabatan, akhirnya para politisi itu tidak kurang niatnya untuk menjadikan Presiden Soekarno sebagai presiden seumur hidup," kata Refly Harun.

Padahal, pada saat itu sudah ada konstitusi yang menjelaskan masa jabatan Presiden hanya 5 tahun, tetapi MPRS memutuskan agar Soekarno menjadi Presiden seumur hidup.

"Maka MPRS pun memutuskan Bung Karno sebagai presiden seumur hidup. Coba bayangkan, konstitusinya belum diubah tapi perilakunya sudah begitu," tambah Refly Harun.

Baca Juga: Sindir Presiden Jokowi 3 Periode, Fahri Hamzah Sebut Arti Konstitusi Boleh Dilanggar

Baca Juga: Ini Alasan Moeldoko Jadi Ketum Demokrat, Wakil Sekjen Sebut Itu Ditantang SBY

Tak hanya pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, Refly Harun juga menyebut hal serupa terjadi di era Soeharto.

Bahkan Soeharto pernah menjabat selama 32 tahun di era orde baru. Hal inilah yang membuat Refly Harun ragukan Jokowi tolak 3 periode.

"Lalu Pak Harto. Walaupun tidak ada pembatasan jabatan, tapi tiga fraksi di MPR termasuk fraksi yang bukan Golkar, yang notabene Pak Harto adalah Ketua Dewan Pembina Golkar, itu mencalonkan Pak Harto terus menerus dengan calon tunggal," jelas Refly Harun.

Baca Juga: Rencana Jokowi Jadi Presiden 3 Periode, Arief Poyuono: Saya Yakin Rakyat Setuju!

Baca Juga: Isu Ubah UUD 1945 Demi Presiden Jokowi 3 Periode, Golkar: Itu Tidak Tepat!

Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari berita Galamedia.Pikiran-Rakyat.com berjudul “Melihat Sejarah Presiden Soekarno, Refly Harun Tak Yakin Jokowi Tolak Tiga Periode

Dalam diskusi tersebut, Refly Harun juga menilai bahwa watak politisi sekarang ini bukan tidak mungkin sama dengan yang ada di era Presiden Soekarno dan Soeharto.

Refly Harun menyebut kemungkinan ada sejumlah pihak yang akan mempengaruhi Jokowi untuk bisa melanjutkan kepemimpinannya sebagai Presiden 3 periode.

"Jadi watak-watak orang di sekitar kekuasaan yang katakanlah dalam tanda kutip, kalau kita ini bicara tentang relasi kekuasaan, dalam tanda kutip ya menikmati kekuasaan hari ini atau tidak ingin merubah konstalasi kekuasaan hari ini, selalu berfikir bahwa siapa yang menjabat itu lah yang dianggap terbaik," katanya.

"Padahal tidak begitu. Kita harus yakin dengan regenerasi kepemimpinan di republik ini. Dan kita sudah buktikan setelah reformasi hadir presiden yang lebih banyak, dari Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY kemudian Pak Jokowi," demikian Refly Harun.***(Dicky Aditya/Galamedia.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: galamedia.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah