Pertamina Kehilangan 400 Ribu Barel Minyak dalam Insiden Kilang Balongan, Apakah Pasokan BBM terganggu?

- 30 Maret 2021, 12:54 WIB
Kebakaran yang terjadi di Kilang Minyak Balongan RU VI Pertamina di Indramayu sampai saat ini masih belum bisa sepenuhnya padam.
Kebakaran yang terjadi di Kilang Minyak Balongan RU VI Pertamina di Indramayu sampai saat ini masih belum bisa sepenuhnya padam. /ANTARA FOTO/Dedhez Anggara.

RINGTIMES BANYUWANGI – Kebakaran melanda tangki minyak Pertamina Balongan di Indramayu Jawa Barat pada Senin, 29 Maret 2021.

Kebakaran tersebut terjadi pada dini hari. Hingga saat ini upaya pemadaman masih terus dilakukan.

Penyebab kebakaran sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti. Namun apakah pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) terganggu?

Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari akun instagram resmi PT Pertamina @pertamina yang diunggah pada 29 Maret 2021, menyatakan bahwa Pertamina sudah memastikan pasokan BBM secara nasional aman, jadi diharapkan tidak ada panic buying.

Baca Juga: Ramalan Terbukti, Ledakan Bom Makassar dan Kebakaran Kilang Minyak Sudah Diprediksi

Baca Juga: Kebakaran Minyak Tangki Kilang T-3016 di Indramayu, Pertamina Lakukan Upaya Pemadaman

Pihak pertamina akan mengoptimalkan produk dari kilang lain, sehingga tidak ada kendala dalam suplai BBM.

Kemudian produk dari kilang lain akan disalurkan langsung ke daerah-daerah yang selama ini disuplai dari Kilang Balongan.

Sebetulnya dalam pola suplai ini, Pertamina sudah memiliki skenario ketika dalam kondisi yang tidak terduga seperti ini.

Baca Juga: Kilang Minyak Indramayu Terbakar, Indonesia Kembali Disorot Media Asing Setelah Bom Makasar

Baca Juga: Teddy Gusnaidi Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Dijebak, Mereka Mati dalam Pengaruh Sihir

Baca Juga: Bom Makassar Pancing Kepanikan, Ridlwan Habib: Pelaku Targetkan Raykat Tak Percaya Pemerintah

Kemudian menurut Nicke Widyawati selaku Direktur Utama (Dirut) Pertamina menjelaskan bahwa kebakaran hanya terjadi di daerah tangki saja.

Kilang akan bisa segera dioperasikan kembali ketika sudah melakukan pemadaman.

Dirut Pertamina tersebut langsung mengunjungi wilayah operasi Kilang Pertamina Refinery Unit VI Balongan untuk memastikan penanganan insiden secara menyeluruh berjalan dengan baik.

Selain itu diharapkan semua pihak dapat melakukan kordinasi dengan baik pula.

Seperti yang dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari Kanal Youtube Lingkar TV pada 30 Maret 2021, Kilang Balongan dibangun pada 1990 dan mulai beroperasi sejak 1994.

Berlokasi di Indramayu sekitar kurang lebih 200 km arah timur Jakarta dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu dan Salam Darma.

Kilang balongan mengolah bahan baku berupa minyak mentah duri dan minas yang berasal dari provinsi Riau.

Dipandang strategis bagi bisnis pertamina maupun kepentingan nasional meliputi produk unggulan.

Adapun produk unggulan tersebut antara lain premium, pertamax, pertamax  plus, solar, pertamina dex, kerosene atau minyak tanah, elpiji, dan propylene yang menjadi bahan baku plastik premium.

Selain itu, kilang juga mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan bahan bakar ke wilayah DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya.

Wilayah tersebut merupakan sentra bisnis dan letak pemerintahan Indonesia.

Pertamina kehilangan produksi sekitar 400 ribu barel akibat kebakaran Kilang Balongan di Indramayu.

Saat ini tengah dilakukan normal shutdown sehingga Kilang Balongan dapat beroperasi kembali sekitar empat sampai lima hari ke depan.

Selama penghentian operasi tersebut Pertamina akan menyuplai kebutuhan bahan bakar bagi masyarakat dari sejumlah kilang dan terminal BBM.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Pertamina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah