Bahkan dirinya mengatakan jika video yang ada terkait bom Makassar seolah-olah diproduksi secara baik karena kualitasnya yang bagus.
“Kita belum jelas, gambarnya juga kabur-kabur ya dalam pengertian tidak setajam gambar-gambar yang diproduksi dalam kejadian Makassar dan kejadian yang katanya ditangkap di Condet kemarin,” ujar dia.
“Gambar-gambar yang diproduksi dalam tanda kutip, ada yang memproduksi kan itu, jernih gambarnya, sementara yang ini amatiran lah kira-kira,” tambah dia.
Lebih lanjut, Munarman mengatakan jika hal-hal semacam ini memang kerap terjadi ketika simpati publik terhadap tokoh-tokoh islam mulai muncul.
“Ini bisa jadi pertanyaan, karena isu-isu semacam ini muncul saat simpati publik terhadap tokoh-tokoh islam mulai bermunculan,” tandasnya.
Menurut Munarman isu seperti ini dijadikan isu yang akan merubah sorotan publik terhadap sebuah isu yang ada.
“Tiba-tiba muncul Isu lain yang mendistrupsi, kira-kira begitu,” tambah dia.
Menurut Munarman, para teroris yang belakangan muncul ini tidak pernah muncul meski ada umat atau ajatan Islam yang dihina.***