Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Dalam kesempatan berdialog dengan jurnalis, Arief Munandar, Amien Rais berbicara soal tujuan dan langkah selanjutnya dalam membangun Partai Ummat.
Dalam diskusinya dengan Arief Munandar, Amien Rais membandingkan Partai Ummat dengan Partai Amanat Nasonal (PAN). Ia mengatakan bahwa saat membangun PAN ia penuh keraguan.
Berbeda dengan PAN, saat ini Amien Rais yakin bahwa Partai Ummat dapat melangkah dan melindungi umat Islam di Indonesia, bahkan di dunia.
Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!
Baca Juga: Ashanty atau Krisdayanti yang Akan Temani Aurel di Pelaminan, Liza Natalia Beri Bocoran
Kemudian, Arief Munandar pun meminta Amien Rais untuk menilai atau menanggapi keadaan demokrasi di Indonesia saat ini.
Amien Rais pun langsung membandingkan demokrasi Indonesia saat ini dengan demokrasi Indonesia saat berada di bawah pemerintahan Soeharto.
Menurutnya, demokrasi di Indonesia saat ini semakin rusak.
Baca Juga: Ditanya Soal Nafkah dari Stefan William, Celine Evangelista: ya Sewajarnya Saja
Baca Juga: Fantastis, Begini Fasilitas yang Anda Dapatkan Ketika Menjadi Atlet Pelajar
Baca Juga: Usia 40 Tahun ke Atas Dilarang Lakukan 8 Kebiasaan Ini, Bisa Sebabkan Serangan Jantung
Artikel ini sudah diterbitkan sebelumnya di Tasikmalayapikiranrakyat.com dengan judul Sebut 'Demokrasi Rusak', Amien Rais: Pak Lurah Ini Sudah Tidak Melaksanakan sebagai Presiden
“Demokrasi kita ini makin rusak,” ujar Amien Rais, dikutip dari kanal YouTube Bang Arief yang diunggah pada 2 April 2021.
"Jadi dulu keberatan kita pada orde baru namanya Republik tapi presiden seperti kepala kingdom (kerajaan), apapun di tangan Pak Harto (Soeharto)," sambungnya.
Ia juga menyebut bahwa dahulu Soeharto kuat dan memiliki etika, namun berbeda untuk pimpinan saat ini.
"Tapi dulu Pak Harto itu kuat tapi masih ada etika, tapi kalau sekarang ini saya tidak tahu apa istilahnya," kata Amien Rais.
Amien Rais menilai bahwa kepemimpinan saat ini, pemerintah selalu tutup mata dan telinga, dan semua yang berani mengkritik akan terkena pasal.
"Tutup mata, tutup telinga semua keliru yang benar cuma rezim, semua yang berani mengkritik akan dicari pasalnya," lanjut Amien Rais.
"Ini menyedihkan karena menurut saya Pak Lurah ini, sudah tidak melaksanakan sebagai Presiden," pungkas Amien Rais.***(Silmi Fadillah Meitasnia/Tasikmalaya Pikiran Rakyat)
