Mengaku Pernah Usir WHO dari Indonesia, Siti Fadilah Supari: Saya Berusahanya Setengah Mati

- 19 April 2021, 07:40 WIB
Eks Menkes Siti Fadilah Supari usir WHO dari Indonesia
Eks Menkes Siti Fadilah Supari usir WHO dari Indonesia /Antara/Indrianto Eko Suwarso/

RINGTIMES BANYUWANGI – Sempat heboh, mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari mengaku pernah “usir” WHO dari Indonesia saat dirinya masih menjabat jadi Menkes.

Melalui acara Karni Ilyas Club yang tayang di kanal YouTube Karni Ilyas, Kamis 16 April 2021, ia menjelaskan alasannya mengusir pakar-pakar WHO tersebut.

“Saya mengusir pakar-pakar dari WHO karena WHO pada waktu itu akan mendeklarasikan pandemi yang episentrumnya di Indonsia, di Kabanjahe, Tanah Karo,” kata Siti Fadilah Supari.

Baca Juga: 6 Kebiasaan Ayah yang Merusak Masa Depan Anak, Seperti Melarangnya Menangis

Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Harus Dihentikan Penderita Diabetes, Agar Umur Panjang

Siti Fadilah menilai bahwa tujuan WHO saat itu tidak benar karena menuduh. Pengusiran itu bermula saat flu burung menyerang delapan orang dan tujuh dari mereka meninggal.

“Dulu ada 8 orang kena flu burung, 7 mati. Nah oleh epidemiolong dibilang “ini menular ini, dari sini ke sini, dari sini ke sini,” ujar Siti Fadilah Supari.

“Nah, menurut saya tujuan WHO itu tidak benar, karena dia menuduh human to human transmission,” lanjutnya.

Baca Juga: SBY Disebut Klaim Logo Demokrat Jadi Milik Pribadi, Wisnu Akan Laporkan ke Bareskrim Polri

Baca Juga: Mantan Menkes Sebut Vaksin Tidak Bisa Menghentikan Pandemi: Obat yang Harus Dikejar

Baca Juga: Raffi Ahmad Nekat Beli Klub Sepak Bola Seharga Miliaran Rupiah, Ruben Onsu: Gila nih Orang

Siti Fadilah menilai bahwa pakar-pakar WHO tidak bisa menuduh penyebaran virus hanya secara epidemiolong.

Ia juga mengatakan bahwa pihaknya memiliki ahli virologi yang akan turut meneliti virus yang menyerang delapan orang tersebut.

“Menurut saya, Anda tidak bisa menuduh hanya secara epidemiologi, Anda kalau menuduh tuh mana virusnya?” ujar Siti Fadilah.

“Nah, kebetulan kita punya tim yang jagoan virolog, mereka meneliti virus yang ada di Kabanjahe, yang dikatakan menular dari manusia ke manusia tersebut,” sambungnya.

Penelitian pun akhirnya dilakukan ole ahli virologi dari pihak Siti Fadilah Supari. Saat diteliti, ternyata virus tersebut tidak terbukti menular dari manusia ke manusia.

Dengan ini, ia menganggap bahwa pernyataan WHO salah.

“Ternyata, virus yang dinyatakan oleh WHO itu menular ke manusia ke manusia, ternyata tidak terbukti. Ternyata virusnya itu tidak mempunya reseptor human to human,” jelasnya.

“Nah makanya saya marah, bayangkan saja kalau saya menerima itu ‘oh iya, oh iya’ dan kita silau dengan ahli-ahli asing itu ya, tahu-tahu takut, pasti terjadilah pandemi pada tahun 2006,” ujarnya.

Artikel ini sudah diterbitkan sebelumnya di Pikiranrakyat.com dengan judul Pernah Usir WHO dari Indonesia, Siti Fadilah Supari: Jangan 'Silau' dengan Ahli-ahli Asing

Siti Fadilah Supari mengatakan bahwa kita harus berani dalam berpikir sehat. Jika ada sesuatu yang terasa mengganjal, maka beranikan diri untuk mengungkapkan.

Dengan keberanian itu, ia pun berhasil menghentikan langkah WHO yang disebut salah.

“Di situlah sebetulnya kita itu harus berani dalam berpikir sehat, maksudnya kalau di kita itu ‘kok ganjel ya’ kita harus berani mengeluarkan, jangan nurut terus,” kata Siti Fadilah Supari.

Jika saja ia tidak mengusir WHO saat itu, maka Indonesia akan dinyatakan sebagai sumber virus flu burung.

 “Iya, saya usir, karena bukan hanya itu, kalau saya tidak bisa membuktikan, maka Indonesia dinyatakan sebagai sumber pandemik flu burung, akan mengalami kesulitan yang seperti sekarang ini, pada tahun 2006,” tuturnya.

Siti Fadilah juga mengatakan bahwa dirinya tak ingin apabila tanah air kita ini jadi pandemik.

“Nah, saya gak mau gitu loh, masa negara saya jadi pandemik. Waktu itu, saya berusahanya setengah mati. Rasanya sedih banget kalau negara saya terkena pandemi. Kita lawan, tapi WHO-nya terus mundur, tidak jadi mempandemikan flu burung di Indonesia,” jelasnya.

Saat itu, WHO juga disebut pernah menjual vaksin flu burung ke Indonesia, namun Siti Fadilah Supari menolaknya. Menurutnya, Indonesia saat itu tidak butuh vaksin.

“Udah lama saya tolak, saya tidak butuh vaksin,” pungkas Siti Fadilah Supari.***(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Lilia Sari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah