Rocky Gerung Sindir Mahfud MD, Pikirannya Hilang dan Korupsi Gak Apa-apa

- 3 Mei 2021, 15:25 WIB
Pengamat Politik Rocky Gerung menyebut Menko Polhukam Mahfud MD kehilangan kemampuan berpikir karena meminta masyarakat tak kecewa kepada tindak korupsi di dalam pemerintahan
Pengamat Politik Rocky Gerung menyebut Menko Polhukam Mahfud MD kehilangan kemampuan berpikir karena meminta masyarakat tak kecewa kepada tindak korupsi di dalam pemerintahan /Tangkapan Layar /Youtube Rocky Gerung Official

RINGTIMES BANYUWANGI - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Tanggapan ini berkaitan dengan pernyataan Mahfud MD yang meminta masyarakat agar tak sepenuhnya kecewa kepada pemerintah yang keruptif.

Sebelumnya, Mahfud MD mengatakan bahwa ada kemajuan dari waktu ke waktu yang terus dilakukan pemerintah, terutama berkaitan dengan pemberantasan kemiskinan.

Baca Juga: Rocky Gerung Minta Sri Mulyani Ditangkap Akibat Ajakan Beli Baju Baru

Mahfud MD mengakui bahwa Indonesia sangat kaya raya. Meski dikelola secara koruptif, tetap memiliki banyak kemajuan, apalagi jika dikelola secara bersih tanpa korupsi.

Pernyataan Mahfud MD tersebut menuai berbagai pro maupun kontra dan mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak, terutama Rocky Gerung.

Rocky Gerung menyebut bahwa Mahfud MD tak paham terkait hubungan korupsi dengan dampak ekonomi.

Baca Juga: Doa Agar Kuat Berhubungan Intim Sampai Subuh, Wajib Coba

Hal ini disampaikan Rocky Gerung melalui sebuah video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya Rocky Gerung Official pada Senin, 3 Mei 2021.

"Ini pak Mahfud yang gak paham bahwa soal korupsi itu bukan soal ukuran ekonomi. Karena pak Mahfud yang barusan bilang kan korupsi gak apa-apa," kata Rocky Gerung, sebagaimana dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Senin, 3 Mei 2021.

Baca Juga: 5 Cara Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Tubuh, Terbukti Ampuh

Menurut keterangan Rocky Gerung, di era pemerintahan Mantan Presiden RI ke-2 Soeharto, ekonomi akan meningkat bila ada tindak korupsi.

"Dulu memang di era tahun 80an, ada satu teori di dalam ilmu ekonomi yang mengatakan pertumbuhan justru tumbuh kalau ada korupsi," kata Rocky Gerung.

Bahkan Rocky Gerung menyebut bahkan pada masa itu, korupsi menjadi insentif tersendiri untuk mempengaruhi ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Direksi PT PAL Pilih Mundur Karena Isu Terlibat ISIS, Rocky Gerung Sebut Pasti Tertekan

"Jadi korupsi itu semacam insentif untuk mempercepat proses ekonomi," ungkapnya.

Rocky Gerung menjelaskan pertumbuhan ekonomi dengan tindak korupsi tersebut sudah lama tidak digunakan setelah dianggap merugikan masyarakat.

"Tapi itu 30-40 tahun yang lalu, itu sudah lama ditutup ketika orang-orang tau rezim-rezim otoriter memang pertumbuhannya tinggi, tetapi merugikan rakyat karena utang yang digunakan untuk memelihara rezim itu sebetulnya datang dari korupsi," ujarnya.

Baca Juga: 6 Bagian Tubuh Anak yang Tidak Boleh Dipukul, Bisa Menyebabkan Kebutaan hingga Tuli

Menurut Rocky Gerung, tindak korupsi saat ini justru digunakan hanya semata untuk memelihara otoriterisme, bukanlah pertumbuhan ekonomi.

"Jadi kita mesti terangkan kepada pak Mahfud eh orang korupsi sekarang ini justru untuk memelihara otoriterisme," katanya.

Tak tanggung-tanggung, Rocky Gerung menyebut Mahfud MD kehilangan pemikiran terkait permasalahan tindak korupsi.

Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin Kritik Jokowi Soal Kemunduran Demokrasi, Rocky Gerung Kasih Applause

"Jadi Mahfud ini suka kehilangan kemampuan berpikir seolah olah bilang yang penting diujungnya ada otoritarian," sindir Rocky Gerung.

Lebih lanjut, Rocky Gerung mengungkapkan bahwa untuk saat ini yang diinginkan masyarakat adalah kebersihan dalam perekonomian.

"Tapi orang sekarang gak menghitung pertumbuhan lagi, tapi kebersihan proses perekonomian," ungkapnya.

Baca Juga: PP Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 1442 H Jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021

Rocky Gerung menyindir bahwa etika Mahfud MD tertinggal dan pemikirannya berbalik lagi pada era Soeharto.

"Jadi etika dunia itu ada disitu sementara Mahfud tertinggal etikanya 40 tahun. Jadi dia mau balik lagi pada jaman Soeharto," tambahnya.

"Padahal Pak Harto jelas-jelas menganggap bahwa developed mentalisme itu memang membutuhkan pelumas. Korupsi itu adalah pelumas. Itu waktu kita betul betul kaya raya," tuturnya.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah