Panduan Sholat Idul Fitri 1442 H/2021 M, Kemenag Sebut Kutbah Harus Singkat

- 9 Mei 2021, 07:30 WIB
Kemenag Terbitkan Panduan Penyelenggaraan Sholat Idul Fitri 1442 H di Masa Pandemi
Kemenag Terbitkan Panduan Penyelenggaraan Sholat Idul Fitri 1442 H di Masa Pandemi /Unsplash.com/Shivam Garg/

RINGTIMES BANYUWANGI – Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) memberikan himbauan kepada seluruh umat muslim pada umumnya masyarakat Indonesia yang merayakan Idul Fitri untuk mengikuti panduan dari pemerintah.

Pemerintah melalui Kemenag guna membatasi ruang gerak dan memutus rantai penularan Covid-19, telah memberikan panduan pelaksanaan sholat Idul Fitri hingga kutbah Idul Fitri.

Peraturan tersebut tertuang pada Surat Edaran (SE) Menteri Agama Nomor 07 Tahun 2021 Tentang Panduan Penyelenggaraan Sholat Idul Fitri Tahun 1442 Hijriyah/2021 di saat Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Ringtimesbanyuwangi.com melansir dari laman Kemenag.or.id pada 8 Mei 2021, pelaksanaan Sholat Idul Fitri yang jatuh pada 1 Syawal 1442 H/2021 M  bisa dilakukan rumah masing-masing jika daerah tersebut mengalami tingkat penyebaran Covid-19 tergolong tinggi (zona merah dan zona oranye).

Lebih lanjut lagi, Kemenag melalui SE tersebut juga menyapaikan jika Sholat Idul Fitri pada 1 Syawal 1442 Hijirah dapat diadakan di masjid dan lapangan dengan syarat jika wilayah tersebut telah dinyatakan aman dari Covid-19, yaitu zona hijau dan zona kuning.

Panduan dilanjutkan apabila sholat Idul Fitri dilaksanakan di masjid atau lapangan, maka pihak panitia wajib memperhatikan standar protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dan mengindahkan ketentuan sebagai berikut:

Baca Juga: Fatwa MUI Tentang Ketentuan Pelaksanaan Sholat Idul Fitri 2021 Perpendek Bacaan Khutbah

1. Sholat Idul Fitri dilakukan sesuai rukun salat dan khutbah Idul Fitri diikuti oleh seluruh jemaah yang hadir;

2. Jemaah Salat Idul Fitri yang hadir tidak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas tempat agar memungkinkan untuk menjaga jarak antarshaf dan antarjemaah;

3. Panitia Sholat Idul Fitri dianjurkan menggunakan alat pengecek suhu dalam rangka memastikan kondisi sehat jemaah yang hadir;

3. Bagi para lansia (lanjut usia) atau orang dalam kondisi kurang sehat, baru sembuh dari sakit atau dari perjalanan, disarankan tidak menghadiri sholat Idul Fitri di masjid dan lapangan;

4. Seluruh jemaah agar tetap memakai masker selama pelaksanaan salat Idul Fitri -dan selama menyimak khutbah Idul Fitri di masjid dan lapangan;

5. Khutbah Idul Fitri dilakukan secara singkat dengan tetap memenuhi rukun khutbah, paling lama 20 menit.

Baca Juga: Fatwa MUI, Perayaan Lebaran 2021 Dianjurkan Sholat Idul Fitri di Rumah

6. Mimbar yang digunakan dalam penyelenggaraan salat Idul Fitri di masjid dan lapangan agar dilengkapi pembatas transparan antara khatib dan jemaah;

7. Seusai pelaksanaan salat Idul Fitri jemaah kembali ke rumah dengan tertib dan menghindari berjabat tangan dengan bersentuhan secara fisik.

Panduan mengnai prosesi silaturahim dalam rangka merayakan Idul Fitri hanya boleh dilakukan bersama keluarga terdekat.

Kemenag juga menghimbau agar masyarakat tidak menggelar kegiatan Open House atau Halal Bihalai di lingkungan kantor atau komunitas.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x