Pariwisata Bali Ambruk, Hanya Didatangi 500 Turis Asing Perhari

- 3 April 2020, 17:48 WIB
Ilustrasi industri pariwisata.*
Ilustrasi industri pariwisata.* /Pixabay/

DENPASAR - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa menyampaikan, kondisi pariwisata di Bali saat ini sangat sepi dengan adanya pandemik virus corona atau covid-19.

Astawa menyampaikan, selain karena Covid-19 yang menglobal. Sepinya pariwisata Bali disebabkan keluarnya ketentuan pembatasan kunjungan maupun transit oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

"Tentu akhirnya hotel sepi tidak ada tamu, lalu guide-guide kita tidak punya pekerjaan, travel dan seterusnya. Jadi tidak ada tamu, kecuali tamu-tamu yang sudah terlanjur di sini atau beberapa tamu yang sudah memiliki keluarga di sini yang masih tinggal," kata Astawa saat dihubungi, Kamis (2/4/2020).

Baca Juga: Desa Kaligung Lakukan Penyemprotan Disinfektan Secara Swadaya 

Untuk saat ini, jelasnya, turis asing yang datang ke Bali hanya sekitar 500 orang perhari dan tingkat okupansi hotel diangka 10 hingga 20 persen.

Biasanya, Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang datang ke Bali bisa mencapai sekitar 11 ribu orang perhari.

"Kalau Hotel yang di daerah Kuta mungkin dibawah 10 persen. Kalau di Canggu masih 20 persen, di ITDC (Nusa Dua) masih 20 persen," Imbuhnya.

Baca Juga: Jika Gunung Fuji Meletus, Tokyo akan Tenggelam dalam Lautan Abu

Penurunan kunjungan wisman akibat Covid-19 lebih parah dibandingkan setelah tragedi bom Bali.

"Ini yang paling parah dan lebih parah dari bom Bali sepinya. Karena ini kan tidak Bali saja yang terdampak, yang terdampak global seluruh dunia," ujarnya.

Setelah peristiwa bom Bali, kunjungan wisman memang sempat sepi, namun hanya memerlukan waktu singkat untuk pemulihan.

“Saya tidak punya data waktu bom Bali berapa titik terendah tingkat hunian hotel. Tapi menurut teman-teman sekaran lebih sepi dari pada bom Bali," sambung Astawa.

Baca Juga: Mi TV 4 dan Mi Air Purifier 2H, Simak Peluncuran Xiaomi Terbaru

Astawa berharap, dampak Corona pada pariwisata di Bali segera berakhir dalam waktu tiga bulan kedepan atau paling cepat pada bulan Mei mendatang.

" Tapi kalau di Bali belum reda, kalau di dunia belum reda tidak ada turis juga. Harapan kita dunia cepat selesai seperti di China, China selesai, Bali selesai, harapan kita China yang datang ke Bali dulu," ujarnya.

Astawa yakin pandemik ini tidak permanen. Dia percaya akan segera selesai.

Dalam situasi serba sulit ini, Astawa mengingatkan agar masyarakat bersama-sama mencegah penularan agar tidak ada tambahan terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Aliran Modal Asing Keluar RI Rp 167,9 Triliun Akibat Wabah COVID-19

Dinas Pariwisata Bali berharap pekerja pariwisata di Bali mendapatkan bantuan. Karena sepinya pariwisata tentu berdampak kepada para karyawan dan penurunan daya beli.

"Sekarang jaring pengaman sosial bagi karyawan yang terkena dampak. (Pemerintah Pusat) juga ada informasi akan memberikan stimulus kepada mereka. Kita sudah mengirim beberapa data ke pusat untuk bisa memperoleh bantuan. Jadi teman-teman kita yang kurang beruntung biasanya menerima gaji sekarang hanya 50 persen. Inilah harapan kita, mereka bisa dibantu oleh pemerintah," ujarnya.

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah