Letusan Gunung Anak Krakatau Sebagai Siklus Rutin 2 Tahunan

- 13 April 2020, 17:25 WIB
CITRA Gunung Anak Krakatau pasca erupsi pada Sabtu, 11 April 2020 Pukul 10.00 WIB. Dok. LAPAN
CITRA Gunung Anak Krakatau pasca erupsi pada Sabtu, 11 April 2020 Pukul 10.00 WIB. Dok. LAPAN /Dok. LAPAN/ PRFMNews.id

Anomali terjadi pada tahun 2016 ketika letusan bergeser ke tahun 2017 yang memungkinkan diakibatkan oleh penyumbatan jalur magma ke luar dari dapurnya.

Gunung Anak Krakatau adalah gunung yang lahir pada tahun 1927 dan telah 32 kali meletus hingga tahun 2017.

Baca Juga: Rindu Jejak Mu

Tipe letusan Gunung Anak Krakatau secara konsisten mengeluarkan letusan bertipe strombolian dan vulkanian di mana energi letusannya tergolong rendah hingga sedang.

"Energi letusan Gunung Anak Krakatau memiliki rentang VEI sebesar 2-3. Artinya letusan tersebut tergolong rendah hingga sedang," jelas Mirzam.

VEI atau Volcanic Explosivity Index berfungsi untuk mengukur derajat suatu letusan gunung api dengan rentang nilai 0-8.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Lima Gejala Ringan Corona, Diantaranya Sering ke Toilet

Cara menghitungnya adalah mengukur berapa volume yang dikeluarkan atau secara visual bisa diamati dengan melihat berapa tinggi kolom erupsinya.

Mirzam juga menjelaskan bahwa pola letusan Gunung Anak Krakatau yang terjadi secara kontinyu setiap 2 tahunan sejak 2008 lalu akan membantu dalam memprediksi letusan jangka panjang dari gunung tersebut.

sumber : pikiran-rakyat.com dengan judul Ahli Vulkanologi ITB Sebut Letusan Gunung Anak Krakatau Sebagai Siklus Rutin 2 Tahunan

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah