Menurun Drastis, Kini Harga Daun Bawang di Kabupaten Majalengka Anjlok

- 20 April 2020, 20:45 WIB
SEORANG petani di Blok Cibuluh, Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka memperlihatkan bawang daun di kebunnya, di Cibuluh. *
SEORANG petani di Blok Cibuluh, Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka memperlihatkan bawang daun di kebunnya, di Cibuluh. * /Tati Purnawati//

RINGTIMES - Petani holtikultura mengeluhkan harga jual bawang daun dan cabe rawit yang terus merosot sejak beberapa minggu terakhir. Kondisi ini diduga dipengaruhi oleh menurunnya jumlah pembeli di semua tingkatan.

Menurut sejumlah petani di Desa Sukadana dan Cibuluh, Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, harga bawang daun di tingkat petani kini hanya mencapai Rp 3.000 per kg.

Anjloknya harga hingga sebesar itu baru terjadi belakangan ini, karena sebelumnya harga paling rendah di tingkat petani sekitar Rp 7.000 per kg, sehingga petani masih bisa menikmati keuntungan dari hasil taninya.

“Sekarang banyak bawang yang usianya sudah menjelang tua lebih dari 2,5 bulan belum dipanen, karena harga murah,” ungkap Anas salah seorang petani di Blok Cibuluh.

Baca Juga: Satelit Palapa N1 Meledak Roket Tiongkok Gagal Luncurkan Satelit Indo

Sementara di wilayahnya saat musim rendeng, banyak petani yang memilih menanam bawang daun karena dianggap lebih mudah dan tahan dari serangan hama, dibanding menanam kol atau tomat atau jenis sawi-sawian.

“Saat musim penghujan tingkat penjualan bawang daun biasanya tetap tinggi, karena permintaan pasokan datang dari bandar naik, sekarang malah merosot,” kata Anas.

Hal senada disampaikan Dedi petani lainnya di Desa Gunungwangi yang menanam bawang daun dan cabe rawit masing-masing seluas kurang lebih 300 bata, kini bawang daunnya saatnya dipanen, namun karena harganya murah maka panen ditunda. “Alasanya kalau dijual saat harga murah, hanya bisa menutupi bekas modal tanam saja ,”katanya.

“Kondisi bawangnya cukup bagus, besar dan rumpunnya juga besar. Hanya bingung kalau dipanen sekarang harga murah, kalau menunggu waktu juga khawatir lebih murah, karena ternyata semua daerah tempat penjualan tidak menerima barang,” ungkap Dedi.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x