Network
RINGTIMES - Penunjukan Ruang guru sebagai aplikator Program Kartu Prakerja seperti telah membuka tabir adanya dugaan penyalahgunaan wewenang dan conflict of interest di lingkaran Presiden Joko Widodo.
Hal ini lantaran perusahaan tersebut merupakan milik dari Staf Khusus Presiden Jokowi, Adamas Belva Syah Devara.
Ahli filsafat, Rocky Gerung pun mendukung langkah ekonom muda, Bhima Yudhistira mengajak debat Adamas Belva Syah Devara.
Baca Juga: Lepas Masa Lockdown, Empat Anak Tewas Tertimbun Tanah Galian di China
Menurutnya, bukan hanya Belva Devara yang harus diajak debat, melainkan semua lingkaran pemerintah.
Sebab dia menduga kasus Belva seperti sebaran virus corona yang tidak terlihat tapi berbahaya.
“Kebetulan dia yang terekspose sebagai “makelar”. Tapi seperti corona, harus dianggap ada juga di istana yang berstatus “makelar tanpa gejala”,” terangnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (19/4).
Baca Juga: Analisa Gejolak Sosial Pandemik Covid-19
Rocky lantas menyoroti gelontoran dana ratusan triliun rupiah yang dilakukan pemerintah untuk penanganan Covid-19.
Di mana mereka yang mengambil kebijakan untuk menyalurkan uang tersebut diberi tameng kekebalan hukum dan tanpa pengawasan sebagaimana diatur Perppu 1/2020.
