Akhirnya Pandemi Virus Corona Diprediksi Mereda Juni 2020

- 24 April 2020, 12:45 WIB
ILUSTRASI virus corona (SARS-CoV-2) penyebab penyakit COVID-19.*
ILUSTRASI virus corona (SARS-CoV-2) penyebab penyakit COVID-19.* /PIXABAY/

Analisis yang dirancang Visi bukan tanpa alasan. Sejak kemunculannya di Tiongkok pada Desember 2019, virus SARS-Cov Tipe 2 penyebab penyakit yang secara resmi disebut WHO sebagai covid-19 ini telah menjadi pandemi. Di Indonesia sendiri, sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020, data individu terpapar terus meningkat.

Baca Juga: Peneliti Eropa: Lonsor Bawah Laut dan Tsunami Ancam Indonesia

Per 22 April 2020, jumlah temuan positif covid-19 mencapai 7.418 kasus atau bertambah 283 kasus baru yang terkonfirmasi dari pemeriksaan menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR). Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah meninggal dunia mencapai 635 orang dan 913 pasien dinyatakan sembuh.

Sementara, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) bertambah 7.241, menjadi 193.571 orang. Sedangkan akumulasi pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 17.754, atau bertambah 1.091 dari data satu hari sebelumnya.

Selain angka yang dipaparkan BNPB, terdapat kekhawatiran potensi kasus yang lebih besar disebabkan adanya temuan asimtomatik atau orang tanpa gejala. Hal ini mengindikasikan penyebaran virus bersifat sulit terdeteksi dan tidak terkendali.

Widyar Rahman menyebut fenomena ini sebagai alarm urgensi pendekatan model sistem dinamik. Ia menilai pengujian model ini bisa memenuhi kebutuhan pengetahuan akan pola sebaran yang prediktif terhadap wabah ini di Indonesia.

Baca Juga: Pandemi Belum Berakhir, PON di Papua Resmi Ditunda hingga Oktober

“Jumlah individu meninggal akibat virus ini dipengaruhi laju mortalitas yang diperkirakan berkisar di angka 5,8% berdasarkan pemodelan. Tingginya persentase ini sekaligus menunjukkan ada potensi jumlah kasus positif yang jauh lebih besar dibandingkan data resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah,” jelas Direktur Riset Visi Nugroho Pratomo.

Jangan Mudik

Meski analisis menunjukkan pandemi tidak akan bertahan bertahun-tahun di Indonesia, namun upaya mencegah penularan yang dilakukan pemerintah tetap perlu ditingkatkan dan didukung peran aktif seluruh warga negara. Dengan demikian, penurunan jumlah kasus lebih cepat dari perkiraan.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x