Tak Larang Daging Babi Diperjual Belikan, Ternyata ada Syaratnya

- 15 Mei 2020, 06:25 WIB
Kasat Reskrim M Wafdan Mutaqin disertai Dinas Perdagangan dan Sat Pol PP tengah memantau harga daging dan kebutuhan pangan lainnya di Pasar Kadipaten, Kamis (14/5/2020). Pemantauan untuk memastikan ketersediaan stok pangan dan tidak adanya pemalsuan daring babi diperdagangkans ebagai daging sapi.*
Kasat Reskrim M Wafdan Mutaqin disertai Dinas Perdagangan dan Sat Pol PP tengah memantau harga daging dan kebutuhan pangan lainnya di Pasar Kadipaten, Kamis (14/5/2020). Pemantauan untuk memastikan ketersediaan stok pangan dan tidak adanya pemalsuan daring babi diperdagangkans ebagai daging sapi.* //TATI PURNAWATI/KC

RINGTIMES BANYUWANGI  - Kini Kepolisian Resort Majalengka disertai Dinas Perdagangan lakukan sidak ke sejumah pasar tradisional di Majalengka untuk memantau kemungkinan adanya peredaran daging babi yang dimanipulasi menjadi perdadangan daging sapi serta memantau stok bahan pangan jelang lebaran.

Bahkan Tim Satgas Pangan mengecek setiap kios daging di Pasar Kadipaten dan Majalengka memeriksa kondisi daging yang diperdagangkan mulai tekstur hingga kondisi serat daging khawatir bercampur daging babi seperti yang terjadi di daerah Bandung tempo hari.

“Kami memantau peredaran daging, dan ternyata daging yang diperjualbelikan di Pasar Majalengka seluruhnya daging sapi dan kambing. Kebetulan di Majalengka juga tidak ada perdagangan daging babi. Daging babi boleh diperjualbelikan asal terbuka memberitahukan kepada konsumennya karena tidak ada larangan. Yang dilarang adalah memanipulasi daging,” ungkap Kasat Reskrim Polres Majalengka Ajun Komisaris Polisi Wafdan Mutaqin.

Baca Juga: Diiming-imingi Hadiah, Pendeta Palsu Tega Perkosa 14 Bocah Sekaligus

Sumber Berjudul: Kabupaten Majalengka Ternyata Tak Larang Daging Babi Diperjualbelikan, Ini Syaratnya

Menyangkut stok pangan di pasaran menurut Wafdan saat ini tersedia cukup, bahkan stok beras di beberapa pedagang mencukupi untuk beberapa minggu kedepan. Pada pedagangpun memiliki stok di gudang dalam jumlah banyak. Demikian juga dengan stok daging, terigu, minyak goreng, telur dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya.

Harga-harga kebutuhan pokok juga masih stabil, malah ada beberapa kebutuhan pokok yang cenderung mengalami penurunan seperti halnya telur yang beberapa minggu lalu sempat mencapai Rp 25.000 per kg kini hanya Rp 22.000 per kg. Harga beras tidak mengalami kenaikan tetap di kisaran antara Rp 10.000 hingga Rp 11.500 per kg untuk beras premium.

Sementara itusejumlah pedagang beras mengaku perdagangannya lesu belakangan ini kondisi ini diduga dipicu oleh musim panen yang baru dua pekan usai, serta banyaknya peredaran beras di masyarakat yang berasal dari bantuan pemerintah.

Baca Juga: Hanya Modal Masker, Narapidana Ini Berhasil Kabur dari Penjara

Halaman:

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x