Tak Larang Daging Babi Diperjual Belikan, Ternyata ada Syaratnya

- 15 Mei 2020, 06:25 WIB
Kasat Reskrim M Wafdan Mutaqin disertai Dinas Perdagangan dan Sat Pol PP tengah memantau harga daging dan kebutuhan pangan lainnya di Pasar Kadipaten, Kamis (14/5/2020). Pemantauan untuk memastikan ketersediaan stok pangan dan tidak adanya pemalsuan daring babi diperdagangkans ebagai daging sapi.*
Kasat Reskrim M Wafdan Mutaqin disertai Dinas Perdagangan dan Sat Pol PP tengah memantau harga daging dan kebutuhan pangan lainnya di Pasar Kadipaten, Kamis (14/5/2020). Pemantauan untuk memastikan ketersediaan stok pangan dan tidak adanya pemalsuan daring babi diperdagangkans ebagai daging sapi.* //TATI PURNAWATI/KC

“Pengaruh bantuan beras atau pangan non tunai ini tinggi ke pedagang beras mah. Bisa lesu berminggu-minggu apalagi sekarang bantuan pangan untuk masyarakat jelang lebaran ini datang dari mana-mana tidak hanya dari pemerintah namun juga dari partai dan kepolisian,” ujar Endang salah seorang pedagang beras.

Makanya menurut Endang dirinya tidak banyak menyimpan stok karena perdagangan tengah lesu. Kondisi ini diprediksi akan terus berlangsung hingga vandemi selesai.

“Sekarang ini ada keluarga yang punya stok beras bantuan hingga 25 kg. Kalau jumlah anggota keluarga tiga orang bisa dua minggu tidak membeli beras dia,” katanya.(Penulis: Sophia Tri Rahayu) 

Baca Juga: Seorang Ibu Tega Lempar Anaknya dari Lantai Tiga Apartemennya

Halaman:

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x