Kabar tersebut disebarkan oleh aktivis sekaligus pengusaha, dr.Tirta yang menampilkan potret Ari diiringi kalimat duka di akun Instagramnya.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojoun. Turut berduka cita sedalam-dalamnya atas gugurnya rekan kerja kami Ari Puspita Sari, S.Kep.,NS bersama janin yang dikandungnya," tulis dr. Tirta.
Dr. Tirta mendoakan, agar kepergian almarhumah saat menjalankan tugas sebagai perawat menjadi salah satu hal yang membuatnya khusnul khotimah.
Baca Juga: Akhirnya Tiongkok Akui Tuduhan AS Hancurkan Sempel Virus Corona
"Semoga khusnul khotimah, keluarga yang ditinggalkan tabah...Jangan biarkan pengorbanannya sia-sia," tambah unggahan tersebut.
Masih dalam caption pada unggahan dr. Tirta, terdapat pula pernyataan yang menyebutkan bahwa bendera diturunkan setengah tiang untuk menghargai perjuangan perawat Ari.
"Bendera setengah tiang, kami siap berkorban demi negara," lanjut dr. Tirta.
Baca Juga: M. Ridwan Kamil, Rekomendasikan pelaksanaan Shalat Idul Fitri di rumah
Saat dinyatakan kondisinya kritis akibat COVID-19, perawat Ari memiliki persentasi untuk bertahan hidup cukup kecil seperti dilansir Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram @ppdsgram yang diunggah pada Senin, 18 Mei 2020.
"Semoga segera diberi kesembuhan (Meskipun presentase untuk survive setelah gagal nafas seperti ini sangat kecil <10%)," tulis unggahan tersebut.