Sementara eliminasi awal untuk kasus keempat pegawai tersebut ada yang dilakukan selepas Lebaran 2020, tepatnya 26 Mei 2020.
"Kalau gak salah rapid pertama setelah lebaran tanggal 26 Mei 2020. Kemudian reaktif kemudian tanggl 7/8 Mei dilakukan swab," tuturnya.
Dedi Rachim menduga keempat pegawai tersebut merupakan bagian dari klaster Dinas Kesehatan.
Baca Juga: Tiongkok Akhirnya Larang Trenggiling Dijadikan Obat Tradisional
Dalam kaster itu terdapat delapan kasus positif terkonfirmasi Covid-19, termasuk di antaranya dr. Budi yang meninggal dunia 27 Maret 2020.
"Itu (diduga) klaster Dinkes itu bermula dari training PBJ (pengadaan barang dan jasa). ada keterkaitan PBJ dengan kelompok yang di Dinkes dan , disana (DPRD) ada 2 orang. Ada lagi sekarang BKPSDM," ungkapnya.
Dieritakan sebelumnya di Pikiranrakyat-bogor.com, empat pegawai di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga: AS dan Negara Sekutu Barat Resmi Bentuk Aliansi Anti-Tiongkok
Dedi Rachim menyampaikan 3 orang merupakan warga Kota Bogor dan satu di antaranya merupakan warga Kabupaten Bogor.
"Ada 4 (pegawai positif covid-19) tapi yang warga Kota Bogor 3," kata Dedi Rachim
"Saya sedang cek lagi datanya," ujarnya.( Amir Faisol ).