Demonstran Protes George Floyd Meninggal Dunia, Ditembak Gas Air Mata

- 10 Juni 2020, 15:05 WIB
Seorang pengunjuk rasa merusak bangunan O'Reilly's di dekat kantor polisi Third Precinct di Minneapolis. Di lokasi itu, para pengunjuk rasa berkumpul setelah seorang polisi kulit putih tertangkap video sedang menjepitkan lututnya ke leher seorang pria Afrika-Amerika, George Floyd, yang kemudian meninggal dunia di rumah sakit, di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, Rabu 27 Mei 2020).
Seorang pengunjuk rasa merusak bangunan O'Reilly's di dekat kantor polisi Third Precinct di Minneapolis. Di lokasi itu, para pengunjuk rasa berkumpul setelah seorang polisi kulit putih tertangkap video sedang menjepitkan lututnya ke leher seorang pria Afrika-Amerika, George Floyd, yang kemudian meninggal dunia di rumah sakit, di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, Rabu 27 Mei 2020). /- Foto: ANTARA/REUTERS/NICHOLAS PFOSI/TM

RINGTIMES BANYUWANGI - Kematian pria berkebangsaan Afrika-Amerika, George Floyd pada Mei 2020 lalu masih berbuntut panjang.

Diketahui, aksi demonstrasi untuk menuntut keadilan atas kematian George terjadi di kota-kota besar di Amerika Serikat (AS).

Aksi demonstrasi tersebut berdampak pada terganggunya arus lalu lintas, bentrokan dengan aparat, hingga dengan demonstran yang meninggal dunia.

Baca Juga: Pemerintah Swedia Dinilai 'Gagal Total' Tangani Virus Corona

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman New York Post, seorang wanita asal Ohio, AS bernama Sarah Grossman (22) meninggal dunia pada 30 Mei 2020 lalu saat mengikuti aksi demonstrasi di Columbus, AS.

Menurut keterangan yang diberikan ayahnya, Sarah meninggal setelah terkena tembakan gas air mata dan semprotan merica oleh aparat kepolisian.

"Dia menghadiri demonstrasi pada 28 Mei, pada hari itu dirinya terkena gas air mata dan semprotan merica yang dikeluarkan oleh polisi sebagai bagian dari pengendalian massa," ujar sang ayah kepada Kantor Koroner Kabupaten Montgomery, AS pada 31 Mei 2020.

Baca Juga: Tiongkok Akhirnya Larang Trenggiling Dijadikan Obat Tradisional

Ayahnya menjelaskan, pada 29 Mei 2020, Sarah dilarikan ke Rumah Sakit Sycamore, Ohio, AS setelah ditemukan tidak sadarkan diri di rumahnya sekitar jam 22.00.

Halaman:

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x