Tiga WNI Nekat Pulang dari Malaysia Menyusuri Hutan Dinyatakan Hilang

- 23 Juni 2020, 14:31 WIB
Ilustrasi hutan.
Ilustrasi hutan. /Pixabay/


RINGTIMES BANYUWANGI- Tiga Warga Negara (WNI) asal Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat yang menyusuri hutan belantara di perbatasan RI-Malaysia menuju Kapuas Hulu dinyatakan hilang.

Ketiganya dinyatakan hilang pada 9 April 2020 lalu setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat menerima laporan warga.

"Kami sudah mendapatkan surat dari BPBD Kabupaten Sambas, karena tiga warga mereka yang bekerja di Malaysia diduga hilang di hutan wilayah Kabupaten Kapuas Hulu," ungkap Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan, Senin 22 Juni 2020 seperti dikutip Ringtimes Banyuwangi dari Antara.

Baca Juga: Perkataan Ustadz Adi Hidayat Tentang Hukum Asuransi dalam Islam

Surat dari BPBD Sambas ke Pemkab Kapuas Hulu menyebut tiga warga Sambas yang diduga hilang di wilayah Kapuas Hulu yaitu Safari, Juli Hartono, dan Junaidi.

Kejadian hilangnya tiga warga Sambas tersebut bermula pada 9 April lalu, di mana mereka bersama tiga orang rekan lainnya yaitu Rifki, Holdi dan Thamrin bermaksud pulang ke kampung halaman di Sambas dari Kapit, Malaysia dengan berjalan kaki, dengan maksud menembus daerah Putussibau, Kapuas Hulu setelah bekerja di Malaysia.

Namun di tengah perjalanan, mereka tersesat. Karena kekurangan bekal sehingga mereka memutuskan berpisah di perjalanan. Sedangkan Rifki dan Thamrin memutuskan kembali ke Kapit, Malaysia dan empat orang lainnya memutuskan melanjutkan perjalanan.

Kemudian, sekitar bulan Mei lalu, satu orang atas nama Holdi ditemukan warga yang sedang mencari ikan dan di bawa ke Desa Tanjung Lasa, Kecamatan Putussibau Utara, Kapuas Hulu.

Artikel ini telah terbit di pikiran rakyat dengan judul Nekat Pulang dari Malaysia Berjalan Kaki Melalui Hutan Perbatasan Menuju Kapuas Hulu, 3 WNI Hilang

"Untuk saat ini kami melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, mengingat hutan di wilayah Kapuas Hulu cukup luas, sedangkan keberadaan mereka sulit untuk dilacak," katanya.

Halaman:

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x