Jepang Bingung Setelah Diminta Bergabung dalam Proyek Kereta Cepat

- 1 Juli 2020, 17:46 WIB
Ilustrasi kereta cepat Jakarta-Bandung
Ilustrasi kereta cepat Jakarta-Bandung /dok

RINGTIMES BANYUWANGI - Saat ini, Indonesia mendadak membuat perubahan pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Jepang dibuat bingung dengan perubahan kebijakan dari pihak Indonesia yang saat ini meminta Tokyo untuk bergabung dalam kesepakatan infrastruktur utama yang awalnya dikerjakan Tiongkok.

"Biasanya, (Indonesia) seharusnya berbicara dengan kami terlebih dahulu," kata seorang pejabat pemerintah Jepang, dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dikutip situs Japan Today.

Baca Juga: Heboh! Hilangkan Kesan Horor, TPU di Madiun ini di cat Warna-warni

Hal tersebut merujuk pada proposal baru Jakarta untuk melibatkan bantuan Jepang dalam perpanjangan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Proyek kereta api yang mempunyai kecepatan tinggi sekitar 140 kilometer, yang menghubungkan Jakarta dan Bandung, ini dimulai pada tahun 2016 oleh konsorsium Indonesia-Tiongkok.

Proyek ini awalnya dijadwalkan selesai pada tahun 2019, tetapi hal tersebut ditunda hingga tahun 2021 karena ada masalah dengan perampasan tanah, dan alasan lainnya.

Baca Juga: Dugaan Suap Mal Pelayanan Publik Banyuwangi, Fortrap Ajukan Hearing ke Dewan

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dengan judul Alami Kendala dengan Tiongkok, Indonesia Minta Jepang Gabung di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Setelah kehilangan tawarannya terhadap Tiongkok untuk membangun kereta cepat Jakarta-Bandung, pada bulan September tahun lalu Jepang sudah mencapai kesepakatan dengan Indonesia dalam proyek kereta api Jakarta dan Surabaya.

Berbicara pada konferensi pers pada tanggal 29 Mei 2020, Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo mengusulkan untuk memperluas proyek kereta api Jakarta-Bandung ke Surabaya agar lebih ekonomis dan meminta investor Jepang untuk bergabung dengan proyek Indonesia-Tiongkok tersebut.

Komentar Jokowi tentang perpanjangan yang diusulkan untuk proyek tersebut benar-benar mengejutkan Jepang.

Baca Juga: LAGU DANGDUT: Lirik Lagu 'Tirani' dari Lesti

Pakar perkeretaapian mengatakan bahwa hal ini akan sulit untuk mengintegrasikan kedua proyek menjadi satu karena lebar jalur yang berbeda.

Hartarto juga mengatakan bahwa penyelesaian proyek kereta api Jakarta-Bandung telah ditunda selama satu tahun karena pandemi virus corona, sehingga menyebabkan anggaran terhambat.

Setelah selesai, layanan kereta api Jakarta-Surabaya akan menggandakan kecepatan kereta saat ini menjadi 160 km per jam, mengurangi waktu tempuh sekitar setengah hingga 5,5 jam.

Baca Juga: Masyaallah, Inilah Manfaat Shalawat Nariyah, Nomor 4 Tak Terduga

Konsorsium Indonesia-Jepang telah memulai studi kelayakan proyek yang dijadwalkan selesai pada akhir 2020.

"Kami akan dengan tenang melanjutkan studi kelayakan untuk proyek ini," kata seseorang yang terlibat dalam proyek kereta api kecepatan sedang.***( Rahmi Nurlatifah/Pikiran Rakyat Tasikmalaya)

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x