Ternyata Begini Keadaan Sebelum Reklamasi Ancol Menurut Para Nelayan

- 12 Juli 2020, 08:49 WIB
Ancol, salah satu hasil proyek reklamasi Jakarta.
Ancol, salah satu hasil proyek reklamasi Jakarta. /id.wikipedia.org/wiki/Reklamasi_daratan

RINGTIMES BANYUWANGI - Sejak belasan tahun yang lalu, ternyata telah dilakukan reklamasi di pesisir pantai Ancol disebut oleh sejumlah nelayan di teluk Jakarta

"Dulunya di sini semua laut, belum seperti sekarang ini," kata salah seorang nelayan, Daeng Darwis, saat ditemui Antara, di Jakarta, Sabtu 11 Juli 2020

Hal ini dikatakan Daeng, karena dia telah menjadi nelayan dan mengoperasikan kapal di teluk Jakarta sejak puluhan tahun silam.

Baca Juga: Seorang Bayi Tewas Diserang Anjing, Saat Orang Tuangnya Sibuk Berpesta di Lantai Bawah Rumah

Saat itu, Daeng dan sejumlah nelayan lainnya bekerja dengan menyewakan kapal yang mengangkut para pekerja untuk memindahkan pasir pantai dari tongkang ke kapal kecil, menuju pantai Ancol.

Tapi seiring waktu, pantai Ancol terus menghilang bahkan sampai saat ini masih dilakukan penimbunan. Di mana setiap harinya truk-truk yang mengangkut lumpur sungai dibuang ke lokasi reklamasi di pesisir pantai Ancol.

Senada dengan Daeng, Reza seorang nelayan lainnya yang bekerja sebagai nelayan pukat kambang turut menjadi saksi perkembangan reklamasi di pesisir pantai Ancol.

Akibat reklamasi itu, puluhan nelayan itu merasakan dampak karena semakin susahnya akses mereka untuk mendapatkan tempat berlabuh kapal.

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyat.com dengan judul Dulu Semua Laut dan Belum Seperti Sekarang, Nelayan Bocorkan Waktu Pertama Kali Reklamasi Ancol

"Sebagian besar nelayan paham dampak reklamasi, tetapi tidak tahu menyampaikan harapan dan masukan kepada siapa," kata Reza dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan Keputusan Gubernur Nomor 237 tahun 2020 pada 24 Februari 2020 tentang izin pelaksanaan perluasan kawasan rekreasi dunia fantasi seluas 35 hektar dan Taman Impian Jaya Ancol Timur seluas 120 hektar sebagai upaya untuk melindungi warga Jakarta dari banjir.

Anies menjelaskan tanah timbul di kawasan Ancol merupakan hasil pengerukan waduk dan sungai yang sudah dilakukan sejak 11 tahun lalu.

"Lumpur itu ditaruh di kawasan Ancol dan proses ini sudah berlangsung cukup panjang. Bahkan menghasilkan lumpur yang amat banyak 3,4 juta meter kubik," jelas Anies.

Baca Juga: Bocah 15 Tahun Alami Lumpuh dan Stroke Otak, Setelah Main Game Selama Sehari 22 Jam Nonstop

Selanjutnya kata Anies, lumpur ini kemudian dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan Ancol. Sehingga dipastikan proses itu merupakan kegiatan untuk melindungi warga Jakarta dari bencana banjir.***(Abdul Muhaemin/ Pikiran Rakyat)

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x