Sebaiknya Denny Siregar Gentle Datang ke Tasik dan Minta Maaf

- 15 Juli 2020, 07:39 WIB
Santri dalam kasus Denny Siregar datangi Mapolresta Tasik Guna memberikan kesaksian.
Santri dalam kasus Denny Siregar datangi Mapolresta Tasik Guna memberikan kesaksian. /Pikiran-rakyat.com/Asep M Saefuloh/

"Tapi kita laporkan juga tentang pencemaran nama baik dan lainnya. Ini agar diproses dan memang jika terbukti maka harus dipidanakan," terangnya.

Ditegaskan Ruslan, para santri yang ada dipostingan Facebook Denny Siregar, yaitu sedang berada di depan Masjid Istiqlal. Momennya, kala itu, adalah aksi bela Islam sejak 212, 411 dan 313. 

Ia menyebut, momentum itu bukan aksi politik tapi aksi bela Islam.

Baca Juga: Heboh Pamer Cincin, Prilly Latuconsina dan Reza Rahardian Taaruf

"Santri kita memang selalu diikutkan untuk setiap aksi bela Islam. Tapi santri kita ini saya ajak bukan untuk mengikuti aksi tapi justru untuk menyejukan hati saat melakukan bela Islam dengan bacaan-bacaan Alquran," ungkapnya.

"Jadi, sekali lagi saya tegaskan niat dari awal keikut sertaan para santri ini bukan untuk aksi, tapi mengaji di sana," imbuhnya.

Hal tersebut dibenarkan salah seorang santri yang wajahnya masuk dalam foto postingan Denny Siregar, Agus Khoirul Anam (18). Agus yang mengaku berasal dari Lampung itu mengaku sangat malu dan tertekan dengan tudingan DN yang menyebut dirinya sebagai 'Calon Teroris'.

Baca Juga: Nahas, Berawal dari Rencana Liburan Malah Berujung Petaka

"Siapa yang mau dibilang calon teroris? Tak ada yang mau disebut seperti itu. Jelas saya sangat kaget saya dan malu," katanya.

Untuk itu, katanya, proses hukum harus tetap berjalan karena tudingan tersebut telah terjadi dan diketahui publik. "Keluarga saya juga syok sehingga saya minta proses hukum harus tetap berjalan dan ditegakkan," tegasnya.

Halaman:

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x