Pengungsi Banjir Bandang Luwu Utara Curhat Kebutuhan Kurang Diperhatikan

- 19 Juli 2020, 13:15 WIB
Kondisi lumpur banjir bandang Luwu Utara yang menutupi jalan.
Kondisi lumpur banjir bandang Luwu Utara yang menutupi jalan. //Istimewa

Kecamatan Masamba yang merupakan wilayah paling parah terdampak banjir bandang, menggunakan gedung-gedung untuk dijadikan tempat pengungsian.

"Kami juga membutuhkan tenda-tenda pengungsi. Untuk mengantisipasi kekurangan tenda, warga terdampak di Kecamatan Masamba menggunakan gedung-gedung sebagai lokasi pengungsian," ucapnya.

Bagi pengungsi yang masuk dalam kategori rentan, seperti lansia, ibu hamil, dan balita lanjut Hermansyah, pemerintah daerah telah memfasilitasi pelayanan kesehatan tambahan.

“Bagi para lansia, ibu hamil dan balita, kami tetap berikan pelayanan khusus, khususnya dengan pelayanan kesehatan tambahan bagi mereka,” tambahnya.

Baca Juga: 43 Santri Positif Covid-19 , Begini Kondisi Santri Gontor Sekarang

Selain melakukan evakuasi ke lokasi pengungsian yang telah disiapkan, masyarakat terdampak juga melakukan evakuasi mandiri di rumah kerabat yang tidak terdampak peristiwa tersebut.

Salah satu warga yang mengungsi di rumah kerabat adalah Ayu. Menurut Ayu, walau bantuan yang diberikan bermacam-macan namun masih kurang memperhatikan kebutuhan lansia.

"Bantuan yang diberikan bermacam-macam, mulai dari baju layak pakai, makanan dan obat-obatan. Namun menurut saya kebutuhan bagi para lansia masih kurang diperhatikan," ujar Ayu

Menurut Ayu bantuan yang diberikan seperti popok hanya ditujukan untuk yang memiliki balita.

Baca Juga: Berita Duka, Sastrawan Legendaris Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah